kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tarif angkutan penyumbang terbesar inflasi Juni


Jumat, 01 Juli 2016 / 12:54 WIB
Tarif angkutan penyumbang terbesar inflasi Juni


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Upaya pemerintah menstabilkan harga bahan pangan di bulan Juni tahun ini yang bertepatan dengan musim puasa tahun ini belum sepenuhnya membantu menekan lonjakan harga. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi 0,66%. Penyumbang inflasi bulan lalu tersebut, justru bukan dari bahan pangan melainkan tarif angkutan udara.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, pihaknya mencatat sejumlah komoditas mengalami peningkatan harga di bulan Juni dibandingkan bulan sebelumnya yang mendorong inflasi bulan lalu. Suryamin bilang, kenaikan tarif angkutan udara menjadi penyumbang tertinggi inflasi bulan lalu.

Tarif angkutan udara Juni mengalami peningkatan 8,27% dengan andil inflasi tertinggi sebesar 0,08%. Kenaikan tarif ini lanjut dia, terjadi karena musim liburan mendekati lebaran dan libur sekolah.

"Mulai dari Mei sudah banyak libur dan Juni masuk puasa maka pencatatannya tentu sampai kemarin yang sudah mulai arus mudik," kata Suryamin, Jumat (1/7). Dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK) yang diamati, 38 kota diantaranya mengalami kenaikan tarif angkutan udara dengan peningkatan tertinggi di Balikpapan 46% dan di Tarakan 38%.

Penyumbang inflasi kedua, yaitu dari kenaikan harga daging ayam ras 5,63% di bulan Juni dengan andil 0,07%. Kenaikan tersebut terjadi lantaran adanya kenaikan harga di tingkat distributor.

Penyumbang inflasi berikutnya, yaitu dari kenaikan harga ikan segar sebesar 2,15% dengan andil 0,06%. Menurut Suryamin kenaikan harga tersebut terjadi karena kurangnya pasokan dari nelayan akibat fenomena cuaca La Nina.

Angka inflasi bulan Jun tahun ini memang di bawah angka inflasi di bulan yang bertepatan dengan musim puasa pada tahun-tahun sebelumnya. Musim puasa tahun lalu dimulai pada pertengahan Juni dan inflasi Juni 2015 tercatat 0,56%. Pada tahun 2014, musim puasa dimulai pada akhir Juni hingga akhir Juli dan inflasi Juli 2014 tercatat 0,93%.

Sementara pada tahun 2013, musim puasa dimulai pada awal Juli dan inflasi Juli 2013 tercatat 3,29%. Pada tahun 2012 musim puasa dimulai pada pertengahan Juli dan inflasi Juli 2012 tercatat 0,7%. Pada tahun 2011, musim puasa dimulai pada akhir Juli hingga akhir Agustus dan inflasi Agustus 2011 tercatat sebesar 0,93%.

Namun demikian, dibanding bulan Juni lima tahun sebelumnya, inflasi Juni tahun ini termasuk moderat. Pada Juni 2015, inflasi tercatat 0,54%, Juni 2014 0,43%, dan Juni 2013 1,03%. Sementara Juni 2012 0,62% dan Juni 2011 0,55%.

Berikut ini daftar komoditas penyebab inflasi:
1. Tarif angkutan umum dengan kenaikan harga rata-rata 8,27% dan andil 0,08%
2. Dading ayam ras dengan kenaikan harga rata-rata 5,63% dan andil 0,07%
3. Ikan segar dengan kenaikan harga rata-rata 2,15% dan andil 0,06%
4. Telur ayam ras dengan kenaikan harga rata-rata 5,86% dan andil 0,04%
5. Gula pasir dengan kenaikan harga rata-rata 6% dan andil 0,04%
6. Kentang dengan kenaikan harga rata-rata 17,79% dan andil 0,03%
7. Wortel dengan kenaikan harga rata-rata 27,16% dan andil 0,03%
8. Beras dengan kenaikan harga rata-rata 0,58% dan andil 0,02%
9. Bayam dengan kenaikan harga rata-rata 7,55% dan andil 0,02%
10. Apel dengan kenaikan harga rata-rata 5,62% dan andil 0,02%
11. Tarif dasar listrik dengan kenaikan harga rata-rata 0,58% dan andil 0,02%
12. Emas dengan kenaikan harga rata-rata 1,52% dan andil 0,02%
13. Tarif angkutan antar kota dengan kenaikan harga rata-rata 2,87% dan andil 0,02%

Sementara komoditas penghambat inflasi:
1. Bawang merah dengan kenaikan harga rata-rata 10,19% dan andil 0,07%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×