kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Tahan suku bunga, namun BI keluarkan kebijakan likuiditas yang longgar


Kamis, 25 April 2019 / 19:41 WIB
Tahan suku bunga, namun BI keluarkan kebijakan likuiditas yang longgar


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah-tengah kebijakan Bank Indonesia (BI) yang belum memangkas suku bunga, BI melonggarkan likuiditas. Hal ini dilakukan BI dengan memperluas kebijakan yang lebih akomodatif. Antara lain dengan meningkatkan ketersediaan likuiditas dan mendukung pendalaman pasar keuangan melalui penguatan strategi operasi moneter.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI akan melakukan ekspansi injeksi likuiditas ke perbankan, dan mengubah dari fix retender ke variabel retender. "Memberikan kemampuan ke perbankan yang mengalami kelebihan maupun kekurangan bisa memberikan biding sesuai kondisi likuiditas," jelas Perry, Kamis (24/5).

Kedua, mendorong efisiensi pembayaran ritel melalui perluasan layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia/SKNBI dengan penambahan waktu dan percepatan setelmen, peningkatan batas nominal transaksi, dan penurunan tarif.

Penambahan waktu semula lima kali sekarang sembilan kali, dulu dua jam sekarang setiap satu jam, batas transaksi dulu Rp 500 juta saat ini Rp 1 miliar dan penurunan tarif lebih murah dari Rp 5000 menjadi Rp 3.500.

Ketiga, mendorong sisi supply transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), khususnya melalui penyederhanaan ketentuan kewajiban underlying transaksi dan mendorong implementasi penyelenggara sarana pelaksanaan transaksi di pasar uang dan pasar valas (market operator). Transaksi US$ 5 juta tidak tidak membutuhkan underlying transaksi.

"Dan juga bisa unwinding sebelum jatuh tempo," imbuh dia.

Keempat, mengembangkan pasar Surat Berharga Komersial (SBK) sebagai alternatif sumber pendanaan jangka pendek oleh korporasi. Terakhir mendorong perluasan elektronifikasi bansos non tunai, dana desa, moda transportasi, dan operasi keuangan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×