Reporter: Kiki Safitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menerbitkan hasil survei Pilkada Jatim 2018 yakni pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Listianto Dardak menang tipis atas Syaifullah Yusuf (Ipul)-Puti Guntur.
Dari data sementara terlihat pasangan Khofifah-Emil unggul di angka 48,5% perolehan survei. Persentase ini berbeda tipis dengan Gus Ipul-Puti dengan perolehan suara 40,8%.
Terkait hal tersebut, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus menjelaskan, pihaknya akan mengoptimalkan mesin partai. "Memang survei itu tidak merata. Kadang unggul kadang tidak. Percaya atau tidak kajian akademik, kalau yang tadi kalah tipis, nah mesin partai harus gerak lebih optimis. Kan sudah tanggal 25, satu hari lagi buat bergerak optimal," kata Lodewijk di kantor Dewan Pengurus Partai, Jakarta Barat, Senin (25/6).
Pengoptimalisasian mesin partai ini menurut Lodewijk harus dilakukan baik dari daerah maupun dari pusat. Menurutnya semua kader Golkar yang tersebar sudah diberikan pelatihan untuk meningkatkan kinerjanya.
"Pertama mesin pengurus partai dari desa dan pusat. Kalau desa optimal maka akan bagus. Mesin partai juga termasuk anggota di DPR RI, Provinsi dan Kota termasuk Caleg. Kita melakukan pembelakan orientasi lebih awal," katanya.
"Mesin partai itu kami katakan optimal. Kepala daerah yang merupakan kader Golkar mereka bergerak optimal. Kalau semua bergerak kita optimisi menang di tanggal 27." tegasnya.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menambahkan dengan mesin partai yang optimal maka Golkar optimistis akan menang pada Pilkada 2018 nanti. Hal ini terlihat dari perbedaan angka yang signifikan saat survei di Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.
Di Sulawesi selatan, pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo memperoleh persentase 33,8%, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman 26,7%, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar 17,4% dan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar 16,2%. Untuk Jawa Barat, Ridwan-Uu memperoleh suara 43,1% dan Deddy-Dedi 34,1%.
"Ini membuktikan bahwa mesin partai itu bergerak. Jadi kalau kita lihat posisi partai Golkar di Sulsel dan Jabar posisinya berada bukan pada posisis awal yang unggul. Tapi hari ini sudah bisa menggungguli. Ini artinya Mesin partai bergerak. Tentu kita tidak bisa mengatakan hasilnya. Dan kita tunggu tanggal 27 nanti." tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News