Reporter: Umar Tusin | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, masih ada investasi senilai Rp 708 triliun yang mangkrak. Mangkraknya investasi tersebut karena karena masih ada tingginya tumpang tindih aturan antara lembaga dan kementerian.
Sementara pada tahun 2020 ini, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan agar BKPM menjaring investasi sebesar Rp 886 triliun. Untuk mencapai target tersebut, BKPM mendorong adanya perbaikan regulasi, dan mendapat kewenangan memberikan insentif fiskal kepada investor.
Baca Juga: Jokowi sebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tertekan virus corona
Kemudian BKPM membuat satgas untuk mengatasi kendala investasi di lapangan. "Bersama polisi kita bekerjasama untuk mengawali investasi sampai di tingkat bagaimana investasi bisa berproduksi," ujar Bahlil dalam Mandiri Invesment Forum, Rabu (5/2).
Ke depannya selain fokus di industri pariwisata, BKPM juga akan fokus terhadap investasi di sektor nilai tambah. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produk subsidi impor dan memperbaiki kualitas ekspor.
Baca Juga: BKPM harap perpres daftar negatif investasi ditandatangani Februari 2020
Bahlil menambahkan, melihat data Badan Pusat Statistik, 56% pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi rumah tangga. Untuk mendorong konsumsi rumah tangga diperlukan lapangan pekerjaan yang berasal dari investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News