Reporter: Herlina KD | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Untuk menjaga agar tidak melonjak terlalu tinggi, pemerintah akan terus melakukan stabilisasi harga pangan. Terkait hal itu, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,2 triliun. Dana ini antara lain akan digunakan untuk pemberian beras miskin dan bantuan alat pertanian baik pra produksi dan pasca produksi seperti pompa dan mesin pengering (dryer).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dalam APBN 2011 pemerintah menganggarkan dana stabilisasi harga pangan sebesar Rp 2 triliun. Dari dana ini, baru terpakai sekitar Rp 380 miliar untuk bantuan petani yang mengalami puso. Kemudian, "Dalam APBN P 2011 ada tambahan dana sebesar Rp 600 miliar, sehingga total dana yang masih tersedia sekitar Rp 2,2 triliun," ujarnya seusai rakor pangan di kantor Menko Perekonomian Rabu (3/8).
Ia menambahkan, dana ini nantinya akan digunakan untuk memberikan raskin ke 13 pada masa paceklik nanti. Menurut Hatta, dari dana Rp 2,2 triliun itu, sekitar Rp 1 triliun akan dikucurkan untuk raskin ke 13 yang akan digelontorkan sekitar Desember nanti. "Kalau untuk raskin kita harus bicarakan dengan dewan (DPR) terlebih dahulu," katanya.
Hatta bilang, raskin ke 13 ini akan digelontorkan pada akhir tahun karena selama ini penyaluran raskin sudah dipercepat. Volume raskin ke 13 yang akan digelontorkan sekitar 280.000 ton Asal tahu saja, karena harga naik tinggi, pemerintah mulai Maret melakukan percepatan raskin dua bulan sekaligus. "Kemarin kita gelontorkan dua bulan langsung ketika harga naik. Makanya, kalau nanti tidak ada raskin ke 13, Desember nanti kosong. Padahal saat itu musim paceklik. Maka disitulah mungkin kita akan masukkan raskin ke 13," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News