kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sri Mulyani Sebut Kenaikan PPN Jadi 11% Tak Memberatkan Masyarakat Menengah ke Bawah


Selasa, 22 Maret 2022 / 12:52 WIB
Sri Mulyani Sebut Kenaikan PPN Jadi 11% Tak Memberatkan Masyarakat Menengah ke Bawah
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11% mulai 1 April 2022. Menteri Sri Mulyani Indrawati memastikan, kenaikan pajak ini tidak akan memberatkan masyarakat menengah ke bawah.

Bahkan menurutnya, kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% ini justru akan meningkatkan bantalan ekonomi bagi penduduk miskin. “Kita butuh sebuah rezim pajak yang adil dan kuat. Ini justru bukan buat nyusahin rakyat, tetapi untuk membangun rakyat juga,” tutur Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Selasa (22/3).

Menurutnya, hasil dari pendapatan pajak akan digunakan untuk sejumlah pembangunan yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Misalnya seperti sekolah, rumah sakit, subsidi listrik, dan juga subsidi energi lainnya.

Adapun, Ia mengungkapkan, tujuan dari dinaikannya PPN ini adalah juga untuk Kembali menyehatkan APBN yang bebannya cukup berat dalam membantu menangani pandemiCovid-19.

Baca Juga: Hingga 22 Maret 2022, Kemenkeu Telah Terima Rp 3,77 Triliun dari Tax Amnesty Jilid II

“APBN bekerja cukup berat, jadi kita lihat mana yang bisa yang bisa ruangnya, dimana Indonesia bisa sejajar dengan dunia tapi kita tidak berlebihan. Rata-rata PPN negara di dunia itu 15%, tapi kita ambil tengahnya,” jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani memaklumi sejumlah pihak khawatir dengan adanya kenaikan pajak ini, mengingat saat ini masih dalam proses pemulihan. Akan tetapi, menurutnya rezim pajak yang kuat harus mulai dibangun.

Ia juga menegaskan, penerimaan yang diterima oleh negara akan Kembali ke masyarakat, bahkan, masyarakat yang tidak membayar pajak pun akan turut merasakan manfaatnya.

“Kita membangun Indonesia itu berkelanjutan, sampai nanti anak cucu kita. Ke depan kita butuh Pendidikan yang makin baik, Kesehatan yang baik. Itu semua bisa dicapai setahap demi setahap kalau pondasinya kuat,” imbuh Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×