Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Prospek ekonomi global masih tak menentu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, ketidakpastian global semakin tinggi imbas konflik negara yang belum berkesudahan.
Sri Mulyani menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan perang di Ukraina dan krisis di Timur Tengah.
Tidak hanya itu, persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan China juga terus menciptakan ketegangan bagi perekonomian global.
"Entah karena ada siklus pemilu di masing-masing negara atau memang suasananya meningkat. Ini menimbulkan dampak ketidakpastian global yang sangat tinggi dan perubahan dari kebijakan industrial dan perdagangan serta investasi dari berbagai negara," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (27/6).
Baca Juga: Rupiah Sentuh Rp 16.400, Sri Mulyani Sebut Ada Faktor Kekecewaan Pasar
Sri Mulyani melihat, berbagai negara juga telah melakukan tindakan pre-emptive yang sifatnya untuk menjaga kepentingan negaranya, baik dari sisi industri yang strategis maupun perekonomiannya.
Sebut saja negara AS yang melakukan chip act dan inflation reduction art guna melindungi industrinya. Kemudian, Eropa juga melakukan mekanisme penyesuaian perbatasan karbon (CBAM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News