kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.620   158,00   0,94%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Soal Rencana Anak Bandel Dikirim ke Barak Militer, Menhan: Boleh Saja


Rabu, 30 April 2025 / 18:28 WIB
Soal Rencana Anak Bandel Dikirim ke Barak Militer, Menhan: Boleh Saja
ILUSTRASI. Menteri Pertahanan Sjafrie SjamsoeddinANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/YU. Menhan dukung rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan mengirim anak bandel ke barak militer untuk proses pendisiplinan.


Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mendukung rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan mengirim anak bandel ke barak militer untuk proses pendisiplinan. Menurutnya, hal itu boleh saja dilakukan. 

"Itu kan kebijakan mau mendukung ketertiban disiplinnya anak-anak. Ya kalau mau nitip, boleh saja," kata Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025). 

Ia menyampaikan, penitipan siswa ke barak militer hanya boleh dilakukan untuk tujuan latihan kedisiplinan. Namun, tidak boleh untuk latihan militer. 

Adapun sistemnya, ia menyerahkan koordinasi kepada Panglima Kodam (Pangdam) di wilayah masing-masing. 

"Di tingkat provinsi dengan Pangdam saja. Titip latihan disiplin itu boleh. Tapi bukan latihan militer," ucapnya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Tegas Larang Wisuda Sekolah di Jabar, Ini Alasannya

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengusulkan agar siswa yang berulang kali melakukan pelanggaran berat dapat digembleng dalam lingkungan militer untuk menanamkan rasa disiplin dan tanggung jawab. 

Dedi menjelaskan, pelaksanaan program akan dimulai secara bertahap di daerah rawan sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota. 

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," ujar Dedi, dilansir dari Antara, Senin.

Dedi mengungkapkan, tiap siswa akan mengikuti program itu selama enam bulan di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI. 

Terkait kriterianya, siswa yang dikirim ke barak adalah tukang mabuk, tukang tawuran, dan tukang main Mobile Legends. 

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," kata Dedi.

Baca Juga: Dedi Mulyadi: Anak Nakal akan Dimasukkan ke Barak Militer, Ini Kreterianya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menhan soal Anak Bandel Dikirim ke Barak Militer: Boleh Saja", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/04/30/16070861/menhan-soal-anak-bandel-dikirim-ke-barak-militer-boleh-saja?source=headline.

Selanjutnya: PNBP Turun 22,6% di Maret 2025, Kemenkeu Akui Danantara Salah Satu Penyebabnya

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (1/5): Didominasi Cuaca Cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×