kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Skema baru pembiayaan di tol Serang-Panimbang


Senin, 11 September 2017 / 10:12 WIB
Skema baru pembiayaan di tol Serang-Panimbang


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  Pemerintah akan mulai mengimplementasikan alternatif pembiayaan proyek dengan skema availability payment. Melalui skema ini maka pemerintah akan menyicil biaya pembangunan infrastruktur hingga perawatannya kepada penyedia jasa/kontraktor proyek dalam masa kontrak tertentu.

Salah satu proyek infrastruktur yang tengah disiapkan dengan skema ini adalah pembangunan jalan tol Serang-Panimbang. Menurut Kepala Bidang Investasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Sudiro Roy, kini BPJT tengah menyelesaikan pra kualifikasi pembiayaan infrastruktur dengan skema availability payment untuk jalan tol Serang-Panimbang. Targetnya proses pra kualifikasi ini akan rampung September ini.

Selanjutnya Roy bilang, BPJT akan melakukan proses pelelangan dan penyiapan dokumen. Dengan begitu, "Kami harap akhir tahun ini bisa mulai konstruksi," ujarnya kepada KONTAN Minggu (10/9). Namun Roy belum bisa membeberkan nilai investasi proyek jalan tol Serang-Panimbang yang akan ditawarkan lewat skema availability payment. Pasalnya, kini masih dalam penghitungan.

Catatan saja, pembangunan jalan tol jalan tol Serang-Panimbang akan mencapai panjang 83,6 kilometer (km), Jalan ini untuk menyediakan akses ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon. Selain itu, dengan jalan tol ini, pemerintah berharap bisa mengurangi biaya logistik pengiriman barang dari kawasan industri di Pandeglang ke pelabuhan Tanjung Priok.

Rencananya, proyek jalan tol Serang-Panimbang akan terdiri dari tiga seksi yakni seksi I Serang-Rangkasbitung, seksi II Rangkasbitung-Bojong dan seksi III Bojong-Panimbang

Dilirik investor asing

Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna yakin, skema availability payment akan lebih dilirik investor asing ketimbang skema build operate and transfer (BOT). Pasalnya, meski pendapatan dari availability payment dicicil dan flat sesuai masa konsesi, investor asing akan merasa lebih terjamin. "Kalau investor asing lebih senang yang terjamin ketimbang fluktuatif. Jadi kami sediakan berbagai macam skema menarik investor," kata Herry, Jumat (8/9).

Herry mengklaim, saat ini sudah ada beberapa investor asing dari berbagai negara yang mulai melirik investasi dengan skema availability payment. Sehingga ia meyakini ke depan skema pembiayaan infrastruktur jenis ini akan diminati investor asing. "Sudah banyak yang mulai melirik, salah satunya dari Prancis. Mungkin nanti akan ada lagi dari negera lain," jelasnya.

Roy menambahkan, untuk tahun ini skema pembiayaan availability payment baru akan digunakan untuk proyek tol Serang-Panimbang. Tapi, tahun depan ada beberapa ruas jalan tol yang akan menggunakan skema ini, antara lain jalan tol Yogyakarta-Bawen, jalan tol Suramadu, jalan tol Bali dan jalan tol Samarinda-Bontang. "Rencananya, Januari 2018 pra kualifikasi untuk proyek jalan tol tersebut dimulai," kata Roy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×