Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam survei terbarunya, Ipsos juga meneliti sejauh mana pengaruh pandemi Covid-19 terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi penopang ekonomi Indonesia.
Survei Ipsos gelombang ketiga dilakukan secara online mulai 4 Februari hingga 15 Februari 2021 meliputi negara-negara Asia Tenggara,yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Adapun sampel yang digunakan dalam survei ini di Indonesia melibatkan 500 responden berusia 18 tahun ke atas.
“Laporan hasil survei gelombang ketiga Ipsos ini sangat komprehensif, mencakup berbagai aspek, mulai dari opini dan perilaku masyarakat terhadap vaksin, perkembangan perilaku konsumsi, situasi ekonomi dan pendapatan masyarakat, minat beli konsumen, pilihan saluran pembelian (purchasing channel) dan penggunaan dompet digital (e-wallet), serta industri UMKM dan jenis produk yang paling diminati masyarakat saat ini," jelas Soeprapto Tan, Managing Director Ipsos Indonesia dalam keterangan resmi, Selasa (23/3).
Menurut hasil survei, UMKM mendapat porsi pembelian tertinggi, baik sebelum dan selama pandemi. Sebelum pandemi, lebih dari setengah masyarakat Indonesia telah membeli produk industri usaha kecil menengah (54%) dan industri mikro atau bisnis rumahan (44%).
Baca Juga: Serikat Pekerja Pegadaian tetap ingin rencana holding ultra mikro dikaji ulang
Kemudian saat pandemi, terjadi perubahan preferensi atau pilihan jenis produk masyarakat Indonesia. Selama, pandemi produk industri rumahan atau bisnis mikro adalah yang paling sedikit terimbas oleh pandemi (42%) dibandingkan sebelum pandemi turun 2%.
Sedangkan produk industri kecil menengah, sebanyak 44% masyarakat Indonesia masih membeli selama pandemi. Dibandingkan sebelum pandemi, sempat mengalami penurunan 10% namun masih memegang porsi tertinggi bersama dengan industri mikro (dibandingkan dengan industri produk bermerek dalam negeri dan produk bermerek luar negeri).
Selama pandemi, mayoritas masyarakat Indonesia mengaku lebih memilih membeli produk UMKM melalui e-commerce (64%), media sosial (33%), aplikasi transportasi online (33%), minimarket atau toko tradisional (30%).
Adapun produk UMKM yang paling banyak dibeli selama pandemi adalah makanan 55% seperti makanan beku / frozen atau siap dimasak (ready to cook), minuman 53%, seperti minuman kopi, dan buah segar 53%. Dan ketiga kategori produk UMKM tersebut masih akan tetap diminati selama 2021 ini, makanan atau kuliner (66%), minuman (58%), dan buah (52%).
Di samping itu, 73% masyarakat Indonesia berpendapat bahwa program stimulus yang diberikan Pemerintah untuk industri UMKM sangat membantu mereka untuk bertahan selama pandemi Covid-19.
Selanjutnya: AFPI dorong fintech jadi solusi keuangan digital di sektor produktif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News