kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Selain Inflasi, Faktor Ini Jadi Pertimbangan BI dalam Mengerek Suku Bunga Acuan


Rabu, 02 November 2022 / 16:20 WIB
Selain Inflasi, Faktor Ini Jadi Pertimbangan BI dalam Mengerek Suku Bunga Acuan
BI: Kenaikan Inflasi Bukan Satu-satunya Pertimbangan Kenaikan Suku Bunga Acuan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Inflasi inti kembali meningkat pada Oktober 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi inti pada bulan laporan sebesar 3,31% secara tahunan atau year on year (yoy), atau naik dari bulan September 2022 yang sebesar 3,21% yoy. 

Dengan kenaikan inflasi inti ini, Bank Indonesia (BI) belum memberi jawaban apakah akan lebih hawkish dalam kebijakan suku bunga acuannya.

Deputi Gubernur BI Juda Agung juga mengungkapkan, tingkat inflasi bukan satu-satunya pertimbangan BI mengerek suku bunga acuan. 

“Tunggu saja di rapat dewan gubernur (RDG) selanjutnya. Pertimbangan (kenaikan suku bunga) bukan hanya inflasi. Tapi juga melihat kondisi global,” tegas Juda saat ditemui awak media, Selasa (1/11) di komplek Kementerian Keuangan. 

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memandang, kenaikan inflasi inti pada Oktober 2022 tersebut masih dipengaruhi oleh dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022.

Namun, dampak putaran kedua belum muncul sepenuhnya sehingga peningkatan inflasi inti masih bertahap. 

Faiz memperkirakan, masih ada potensi kenaikan inflasi inti ke depannya. Bahkan, menurut hitungannya, inflasi inti bisa mencapai 4,4% secara tahunan pada akhir tahun 2022 karena permintaan domestik dan kondisi bisnis secara keseluruhan membaik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×