kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sejumlah Kementerian salah menteri?


Senin, 27 Oktober 2014 / 07:59 WIB
Sejumlah Kementerian salah menteri?
ILUSTRASI. Revisi peraturan Green Procurement Guide (GPG) akan memberikan dampak positif bagi emiten kertas. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/kye/16


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah menteri dalam Kabinet Kerja yang dibentuk Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dinilai tak tepat. Kompetensi dan komitmen para menteri itu pun mengundang pertanyaan.

"Misalnya penunjukkan Menkumham dari PDI Perjuangan ini kurang tepat, dan sebaiknya profesional yang mengisi posisi ini," ujar Direktur PolcoMM Institute Heri Budianto lewan layanan pesan singkat, Minggu (26/10) malam. Sosok menteri yang dia persoalkan itu adalah Yasonna Hamonangan Laoly.

Selain Yasonna, Heri juga mengkritisi posisi kementerian yang diisi Yuddy Chrisnandi dan Siti Nurbaya. Menurut Heri, Siti Nurbaya lebih tepat menempati posisi menteri yang sekarang diisi Yuddy, yaitu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Saat ini Siti justru menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurut Heri, Kementerian PAN dan RB diisi oleh mantan birokrat yang punya akademis di bidang itu. "Saya berpikir justru bu (Siti) Nurbaya yang pas di Menpan dan Birokrasi," kata Heri.

Saat mengumumkan nama-nama menterinya, Jokowi juga menyertakan harapannya terhadap jajaran pembantunya di pemerintahan itu. Namun, Heri berpendapat Jokowi berharap terlalu tinggi para menterinya itu akan bisa bekerja optimal di pemerintahan.

"Kadang ada menteri yg dipuji berlebihan, nah ini tentu menjadi beban jika ternyata menteri yang bersangkutan tersebut tidak mampu bekerja," ujar Heri. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×