kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sejumlah investor lirik BUMN merugi, ini jawaban pemerintah


Selasa, 17 Juli 2018 / 23:21 WIB
Sejumlah investor lirik BUMN merugi, ini jawaban pemerintah
ILUSTRASI. Ilustrasi BUMN


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN belum bisa berkomentar banyak perihal sejumlah investor yang melirik BUMN merugi. Meski, pemerintah berniat melego sejumlah BUMN yang kinerja negatif.

PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) misalnya. Sumber Kontan.co.id menyebut maskapai plat merah ini ditaksir PT Intra Asia Corpora, yang sempat mengelola maskapai penerbangan pula, yaitu Kartika Airlines.

Atau PT Kertas Leces (Persero), yang disebutkan Plt. Direktur Utama Syarif Hidayat diminati tiga investor, yaitu PT Limeda Internasional, PT Sinar Energi Perkasa, dan satu perusahaan asal swiss.

"Saya tidak bisa mengonfirmasikannya, karena itu manajemen di sana yang menjalankan, benar atau tidaknya," kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro, Selasa (17/7).

Meski demikian, Aloysius sejatinya tak menolak jika BUMN merugi ini sebenarnya tengah menawarkan diri kepada investor. Hanya saja para BUMN tersebut memiliki kerahasiaan soal kesepakatan, Merpati misalnya.

"Merpati kan masih di PKPU, jadi mereka punya non disclosure agreement. Baru ada usulan, presentasi ke kreditur untuk menawarkan dijual ke investor," lanjutnya.

Merpati dan Leces sendiri kini berurusan di Pengadilan Niaga Surabaya terkait utang-utang yang dimilikinya. Merpati kini tengah menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Sementara Leces kini tengah menjalani proses sidang pembatalan homologasi.

Dalam PKPU, Merpati punya utang senilai Rp 10.03 triliun yang berasal dari total 905 kreditur. Sementara Leces, setelah homologasi sejatinya wajib merestrukturisasi utang-utangnya senilai Rp 2,12 triliun atas 431 kreditur.

Selain Merpati dan Leces, ada dua BUMN lain yang dinilai pemerintah tak mumpuni, alias melulu merugi. Mereka adalah PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Industri Gelas (Persero). Empat BUMN ini siap dilego pemerintah.

Alasannya dari hasil audit pada 2017, nilai aset empat usaha negara ini jauh di bawah utang yang dimilikinya. Merpati dicatat pemerintah terbelit utang senilai Rp 10,72 triliun, dengan aset yang dimiliki hanya senilai Rp 1,21 triliun.

Leces punya utang Rp 1,7 triliun dengan aset senilai Rp 781 miliar. Kraft punya utang senilai Rp 1,34 triliun dengan aset senilai Rp 720 miliar. Dan Industri Gelas punya utang Rp 1,7 triliun dengan aset hanya Rp 119,86 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×