kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

SBY minta media tidak lakukan kampanye hitam


Senin, 27 Januari 2014 / 16:52 WIB
SBY minta media tidak lakukan kampanye hitam
ILUSTRASI. Wajib Coba! Inilah 5 Cara Mengatasi Kantung Mata Kendur dengan Benar


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pers nasional tidak melakukan black campaign atau kampanye hitam menjelang pemilihan umum tahun 2014 ini.

Pesan tersebut disampaikan SBY ketika menterima Panitia Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Kantor Presiden, Senin (27/1).

Ketua Panitian HPN Margiono mengatakan, SBY meminta hendaknya black campaign dihindari menjelang pemilu tahun ini. "Kampanye hitam menurut bapak presiden adalah menginformasikan sesuatu yang tidak ada, tapi diadakan oleh pers," tutur Margiono di Kantor Presiden.

Ia mengatakan kampanye hitam ini kerap dilakukan segelintar media massa, atau dalam perhitungan presiden hanya sekitar 3% dari total pers yang ada secara nasional. Margiono bilang, SBY kerap terganggu melihat suatu media yang menjadikan kampanye hitam itu topik pemberitaan selama beberapa hari atau bahkan sampai berminggu-minggu, padahal berita itu sebenarnya tidak ada.

Kalau negative campaign atau kampanye negatif, lanjut Margiono, bagi Presiden hal itu tidak masalah. Malahan SBY mengatakan pers berkewajiban membuka seluruh keadaan riil tentang pribadi atau sosok calon anggota legislatif atau calon presiden yang akan berlaga dalam pemilu 2014 mendatang.

"Boleh ditelanjangi caleg dan capres yang buruk, katakan buruk kalau buruk, katakan baik kalau baik, tapi bukan black campaign kata bapak presiden," imbuh Margiono menjelaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×