kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Samuel Sekuritas proyeksikan inflasi di angka 2,0% secara yoy pada Juni 2020


Senin, 29 Juni 2020 / 15:03 WIB
Samuel Sekuritas proyeksikan inflasi di angka 2,0% secara yoy pada Juni 2020
ILUSTRASI. Aktivitas jual beli kebutuhan pokok di pasar tradisional Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Senin (1/4). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi 0,11% pada Maret 2019. Angka ini berbanding terbalik pada Februari 2019 yang mengalami deflasi 0,08


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan harga-harga pada bulan Juni 2020 akan mengalami deflasi. Berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) pada minggu IV Juni 2020, deflasi bulan ini akan sebesar 0,01% mom.

Adapun Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail juga memproyeksikan, inflasi pada Juni 2020 sebesar 2,0% secara tahunan atau yoy. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan bulan Mei 2020 yang sebesar 2,19% yoy.

“Kami perkirakan inflasi bulan Juni 2020 masih akan cukup rendah seiring belum benar-benar pulihnya daya beli masyarakat setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan sejak bulan Maret 2020 lalu,” kata Ahmad kepada Kontan.co.id, Senin (29/6).

Baca Juga: CORE proyeksikan inflasi Juni 2020 sebesar 0,04% mom

Adapun faktor pendorong inflasi di bulan Juni 2020 didorong oleh sejumlah harga pangan yang mengalami kenaikan di bulan Mei yang juga berkemungkinan akan mengalami penurunan di bulan ini. Beberapa komoditas itu meliputi beras, bawang merah dan bawang putih serta gula.

Selain itu, inflasi ayam ras dan telur ayam juga kemungkinan masih akan mendorong inflasi Juni 2020. Beberapa kelompok harga barang bergejolak yang banyak disumbang oleh harga sembako mulai terlihat mulai mengalami perlambatan.

Ahmad menjelaskan, untuk harga daging ayam ras, telur ayam, serta cabai merah masih akan cenderung mengalami peningkatan.

Sedangkan, kenaikan harga daging ayam disebabkan salah satunya oleh penyesuaian produksi di tingkat produsen setelah di bulan Maret, April dan Mei 2020 di mana konsumsi ayam mengalami penurunan. “Peningkatan daging ayam ras dan telur ayam ini baru meningkat kembali di bulan Juni 2020,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×