kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Sambangi Malaysia, Jokowi akan membahas isu diskriminasi CPO dengan Mahathir Mohamad


Kamis, 08 Agustus 2019 / 22:51 WIB
Sambangi Malaysia, Jokowi akan membahas isu diskriminasi CPO dengan Mahathir Mohamad


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengunjungi Malaysia pada malam ini. Salah satu agenda Jokowi di sana adalah membahas soal diskriminasi produk crude palm oil (CPO) dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Jokowi sendiri terbang ke Kuala Lumpur dengan didampingi Ibu Negara usai mengikuti Kongres V PDIP yang digelar di Bali.

Baca Juga: Hadiri kongres, Jokowi jamin jatah menteri PDI-P terbanyak

Hal tersebut terungkap dalam unggahan akun instagram @jokowi yang dilihat Kontan.co.id.

"Bertolak ke Kuala Lumpur sore tadi, dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, seusai menghadiri acara di Bali.

Kunjungan ke Malaysia ini sebagai balasan atas kedatangan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, akhir Juni lalu.

Ada banyak yang perlu saya bahas bersama PM Tun Mahathir, seperti soal perlindungan WNI, kerja sama perbatasan, dan diskriminasi produk kelapa sawit kedua negara." tulis akun @jokowi.

Seperti diketahui, diskriminasi produk CPO masih kencang dilakukan sejumlah negara. Misalnya saja dari kawasan Uni Eropa.

Baca Juga: Kebijakan B30 jadi tak jelas, sebab pemerintah malah ingin kendaraan berlistrik

Tak pelak, hal ini ikut membuat pemerintah Indonesia dan Malaysia sebagai produsen CPO utama di dunia ikut geregetan.

Selain soal CPO, Jokowi juga akan membahas isu soal perlindungan WNI dan kerja sama perbatasan dengan Mahathir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×