kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sambangi Bareskrim, Kepala BSSN bahas dugaan kebocoran data 279 juta penduduk RI


Senin, 24 Mei 2021 / 22:46 WIB
Sambangi Bareskrim, Kepala BSSN bahas dugaan kebocoran data 279 juta penduduk RI
ILUSTRASI. Aktivitas hacker


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Brigjen TNI Ferdinand Mahulette datang ke Bareskrim Polri, Senin (24/5/2021).

Ferdinand menjelaskan, ia hadir untuk membahas soal dugaan bocornya data 279 juta penduduk Indonesia yang disebut identik dengan data BPJS Kesehatan.

"Memang tadi kami pertemuan di atas untuk berbicara masalah BPJS Kesehatan. Itu saja yang bisa kami sampaikan bahwa sampai saat ini kami masih penyelidikan," kata Ferdinand di Gedung Bareskrim Polri, Senin.

Ia enggan membeberkan lebih detail terkait isi pertemuannya dengan penyidik Bareskrim. Ferdinand menegaskan perihal dugaan kebocoran data itu masih dalam investigasi.

Baca Juga: Data BPJS Kesehatan diduga bocor, Fraksi PAN dorong percepatan RUU PDP

Dia pun mengatakan, kedatangannya kali ini dalam kapasitas memberikan keterangan sebagai pihak ahli. "Ya, kami menyampaikan dari kapasitas ahli," ujar dia.

Sementara itu, Senin ini, penyidik Bareskrim menjadwalkan pemanggilan terhadap Direktur Utama BPJS Kesehatan.

Menurut agenda, penyidik bakal meminta klarifikasi soal dugaan bocornya data 279 juta penduduk tersebut. Sebelumnya, Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Slamet Uliandi mengatakan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan kasus kebocoran data tersebut.

Selain beranggotakan penyidik Bareskrim, tim dibantu oleh personel dari Polda Metro Jaya dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). (Tsarina Maharani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pejabat BSSN ke Bareskrim, Bahas Kebocoran Data 279 Juta WNI "

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×