kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Rupiah menguat, ini faktor pendukungnya menurut BI


Jumat, 27 Maret 2020 / 14:52 WIB
Rupiah menguat, ini faktor pendukungnya menurut BI
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang rupiah di money changer Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Pelemahan rupiah semakin tak terkendali. Rupiah di pasar spot sudah menyentuh 15.585 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi ini membuat mata uang Garuda melemah 2,32


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Setelah sempat tergerogoti wabah Covid-19, nilai tukar rupiah kembali menguat pada hari ini, Jumat (27/3).

Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah pukul 08.07 WIB di pasar spot berada di level Rp 16.105 atau menguat 1,23%. Lebih lanjut, pada pukul 11.15 WIB, rupiah kembali menguat ke level Rp 16.075 per dollar Amerika Serikat (AS).

Bank Indonesia (BI) pun merekap beberapa perkembangan yang menopang perkasanya rupiah pada hari ini.

Pertama, adanya penurunan premi Currency Default Swap (CDS) Indoensia 5 tahun yang didorong oleh meredanya kepanikan di pasar keuangan. CDS Indonesia tahun tercatat sebesar 181 bps per Kamis (26/3) dengan sebelumnya sempat tercatat sebesar 239 per Jumat minggu lalu (20/3).

Kedua, berdasarkan data transaksi dari awal minggu ini hingga Kamis, nonresiden di pasar keuangan domestik mencatat net jual Rp 9,93 triliun. Ini terdiri dari net jual di pasar SBN sebesar Rp 10,0 triliun dan di pasar saham sebesar Rp 0,07 triliun.

Ketiga, berdasarkan data setelmen dari awal minggu ini hingga Kamis, nonresiden di pasar keuangan domestik mencatat net jual sebesar Rp 25,05 triliun.

Dan bila dilihat perkembangannya dari awal tahun hingag saat ini (ytd), non residen di pasar keuangan domestik mencatat net jual Rp 140,13 triliun (termasuk data crossing saham), terutama dikontribusi dari pasar SBN.

Untuk selanjutnya, BI mengatakan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar bergerak sesuai dengan fundamental dan bekerjanya mekanisme pasar.

Bank sentral pun akan terus meningkatkan triple intervention, yaitu intervensi di pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), pasar spot, dan pembelian SBN dari pasar sekunder.

Sebagai tambahan informasi, pada hari Kamis (26/3), rupiah sempat tercatat melemah di Rp 16.725. Selain rupiah, terdapat pula yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun yang turun ke 7,99%. Selain itu, BI juga mencatat indeks Dollar (DXY) melemah ke level 99,35 dan yield UST Note 10 tahun meningkat ke level 0,867%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×