kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Rupiah berotot pasca rilis quick count, Ekonom: Penguatan belum bisa berlanjut


Kamis, 18 April 2019 / 14:22 WIB
Rupiah berotot pasca rilis quick count, Ekonom: Penguatan belum bisa berlanjut


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan pasangan yang terpilih adalah 01 Jokowi-Amin. Setelah hasil tersebut, rupiah dibuka di level Rp 14.002 menguat 0,59% dari penutupan hari sebelumnya.

Angka tersebut menunjukkan penguatan sebab dalam minggu sebelumnya, rupiah bergerak di level Rp 14.100. 

Kendati demikian ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah melihat penguatan ini masih belum bisa memprediksi penguatan masih akan terus berlanjut.

"Kita belum bisa mengharapkan ini terus berlanjut sampai minggu depan. Kemenangan ini masih berdasarkan quick count belum resmi," jelas Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/4).

Piter melihat masih ada kemungkinan berlanjut gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ini akan menjadi tekanan bagi para investor sehingga mereka akan cenderung menunggu.

Selain itu, faktor global juga masih mempengaruhi pergerakan rupiah. Apabila global tetap dovish maka rupiah dalam jangka menengah panjang berpotensi menguat. Piter melihat pergerakan Rupiah akan berada di level Rp 14.100 - Rp 14.300.

"Kalaupun ada penguatan ke bawah Rp 14.000 saya kira sifatnya temporer, kecuali kalau kondisi global dan domestik mengalami perubahan yang drastis yang mendorong arus modal masuk jauh lebih besar," jelas Piter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×