Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah menagih komitmen Jepang dalam pengembangan koridor ekonomi, khususnya program Metropolitan Priority Area (MPA).
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, pihak Jepang melalui kamar dagang dan industri (Kadin) Jepang atau Keidanren, sudah menyatakan komitmennya untuk membantu pemerintah dalam realisasi koridor ekonomi, khususnya metropilitan priority area (MPA).
“Khusus Indonesia, mereka menegaskan komitmen untuk MPA. Saya minta komitmen mereka direalisasikan,” ungkap Hatta dua hari lalu.
Sekadar catatan, dalam kunjungannya ke Jepang beberapa waktu lalu, Hatta Rajasa mengatakan bahwa Jepang telah menyatakan kesiapannya menyediakan anggaran sebesar USD52,9 miliar atau senilai Rp.500 triliun untuk pembangunan satu dari enam koridor ekonomi, yakni MPA.
Menurut rencana awal, MPA akan mulai digarap pada 2013 mendatang dimulai dengan study kelayakan atau feasibility study (FS) yang diprediksi akan memakan biaya cukup besar.
Pihak Jepang telah menyiapkan hibah sebesar USD10 juta atau sekitar Rp100 miliar untuk persiapan kerjasama ini. Hibah atau grand dari Jepang untuk masterplan sekitar USD3-5 juta. Sedangkan untuk FS diprediksi sekitar USD5 juta.
“Program MPA dimulai dengan masterplan untuk pembangunan transportasi, kawasan industry, listrik, pelabuhan, bandara, dan smart city,” kata Hatta.
Hatta menegaskan, beberapa hal yang menjadi fokus perhatian pemerintah terkait pengembangan koridor dan MPA antara lain, Pertama, transportasi dengan perluasan dan percepatan kereta api, pelabuhan, bandara, dan jalan. Kedua, penyediaan energy listrik, khususnya energy terbarukan semisal energy panas bumi atau Geothermal dan clean coal.
Ketiga, perluasan kawasan industry, termasuk di dalamnya mendorong pembangunan kluster-kluster industry yang terhubung dengan pelabuhan dan kawasan ekonomi khusus (KEK) diluar Jawa. Keempat, pengembangan air bersih dan sanitasi. Kelima, pemenuhan kebutuhan energy dan migas untuk di daerah terpencil. Diharapkan Jepang mau masuk ke daerah terpencil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News