kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Realisasi Program PEN Baru Capai 15,4% dari Pagu Per 28 April 2022


Jumat, 13 Mei 2022 / 10:28 WIB
Realisasi Program PEN Baru Capai 15,4% dari Pagu Per 28 April 2022
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengungkapkan, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 sebesar Rp 70,37 triliun hingga 28 April 2022.

Kepala BKF Febrio N. Kacaribu menyebut, jumlah itu baru mencapai 15,4% dari alokasi PEN tahun ini yang sebesar Rp 455,62 triliun. Kinerja PEN pun akan difokuskan untuk program Perlindungan Masyarakat, Penanganan Kesehatan, dan Penguatan Pemulihan Ekonomi.

“Kinerja PEN didorong oleh perlindungan masyarakat. Penanganan Bidang Kesehatan kami arahkan untuk percepatan vaksinasi juga tunggakan klaim. Sedangkan penguatan pemulihan ekonomi masih terus berproses,” tutur Febrio dalam Media Briefing, Jumat (13/8).

Febrio kemudian memerinci. Untuk program Penanganan Kesehatan hingga 28 April 2022 sudah terealisasi Rp 11,87 triliun atau mencakup 9,7% dari pagu yang sebesar Rp 122,54 triliun.

Realisasi utamanya untuk pembayaran klaim pasien sebesar Rp 8,1 triliun, insentif tenaga kesehatan sebesar Rp 1,6 triliun, insentif perpajakan vaksin atau alat kesehatan sebesar Rp 1,0 triliun, dan penanganan Covid-19 lewat dana desa sebesar Rp 1,1 triliun.

Baca Juga: Revisi APBN 2022, Ada Usul Anggaran Subsidi Dinaikkan

Kemudian untuk program Perlindungan Masyarakat tercatat sudah disalurkan Rp 49,27 triliun atau setara 31,8% dari pagu yang sebesar Rp 154,76 triliun.

Ini terdiri dari Program Keluarga Harapan sebesar Rp 14,15 triliun, kartu sembako Rp 18,8 triliun, BLT minyak goreng Rp 5,8 triliun, BLT Desa sebesar Rp 7,47 triliun, bantuan tunai PKL WN sebesar Rp 1,7 triliun, serta kartu pra kerja Rp 1,4 triliun.

Sementara untuk program Penguatan Pemulihan Ekonomi baru terealisasi Rp 9,22 triliun atau 5,2% dari pagu yang sebesar Rp 178,32 triliun.

Ini terdiri dari Program Pariwisata sebesar Rp 0,19 triliun, ICT Rp 0,44 triliun, dukungan UMKM berupa subsidi bunga dan IJP sebesar Rp 8,02 triliun, kemudian insentif perpajakan sebesar Rp 0,5 triliun.

Febrio mendapuk, bantuan PEN yang diberikan oleh pemerintah ini menjadi salah satu alasan mengapa kinerja perekonomian Indonesia hingga kini mulai menuju arah perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×