kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Realisasi Investasi dari Penikmat Tax Holiday dan Tax Allowance Masih Mini


Jumat, 11 November 2022 / 18:01 WIB
Realisasi Investasi dari Penikmat Tax Holiday dan Tax Allowance Masih Mini
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah masih akan terus menagih komitmen investasi para investor yang telah menerima fasilitas tax holiday dan tax allowance untuk mengejar target investasi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mendorong investor agar mau menanamkan modalnya ke dalam negeri, pemerintah telah menggelontorkan beraneka insentif, antara lain tax holiday dan tax allowance.  Sayangnya, para investor yang telah menikmati insentif pajak tersebut belum sepenuhnya merealisasikan komitmennya.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah masih akan terus menagih komitmen investasi para investor yang telah menerima fasilitas tax holiday dan tax allowance untuk mengejar target investasi yang telah ditetapkan.

Pasalnya, hingga saat ini banyak dari penikmat fasilitas tersebut belum merealisasikan komitmen investasinya, meskipun sudah beberapa yang mulai membangun konstruksi di Indonesia. Hanya saja, jumlahnya belum signifikan, yakni hanya sekitar 15% hingga 20% yang baru dieksekusi.

"Sebagian sudah jalan, dan mereka sudah membangun konstruksi dari perusahaan-perusahaan yang sudah melakukan itu. Tapi sebagian besar belum," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers BKPM, Kamis (10/11).

Baca Juga: Bahlil Ungkap Strategi untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi di Tahun 2023

Bahlil menyebut, pihaknya akan lebih selektif lagi dalam memberikan insentif pajak tersebut. Hal ini lantaran banyak investor yang telah diberikan manfaat namum tidak memenui komitmen investasinya.

"Saya tidak bermaksud menyalahkan siapa-siapa, tapi memang metodologinya dulu kan orang hanya mengajukan-mengajukan tanpa mengecek keseriusannya. Kalau sekarang kita balik, mengajukan oke tapi kita ngecek keseriusannya," katanya.

Bahlil menegaskan, pemberian insentif tersebut akan dilakukan dengan cara memastikan terlebih dahulu calon investor yang ingin berinvestasi di Indonesia, baik melalui kemampuan dananya atau keseriusannya. Setelah itu, baru pemerintah akan memberikan insentif tersebut.

"Jangan sampai tax holiday itu hanya dijadikan sebagai kertas, kemudian dijadikan bargaining lagi untuk masuk di pasar saham atau dijual lagi untuk mencari investasi. Banyak yang seperti itu. Sekarang kita melakukan penataan," kata Bahlil.

Baca Juga: Jangan Terlena, Menteri Bahlil Bilang Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Bisa Lebih Suram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×