kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Realisasi belanja negara hingga Oktober 2021 mencapai Rp 2.058,9 triliun


Selasa, 16 November 2021 / 17:12 WIB
Realisasi belanja negara hingga Oktober 2021 mencapai Rp 2.058,9 triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, realisasi belanja negara sampai Oktober 2021 telah mencapai Rp 2.058,9 triliun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja negara hingga Oktober 2021 telah mencapai Rp 2.058,9 triliun atau naik 0,8% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai Rp 2.041,8 triliun.

Realisasi belanja negara tersebut juga setara 74,9% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar Rp 2.750 triliun.

Belanja negara tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.416,2 triliun atau tumbuh 5,4% yoy. Serta  transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebanyak Rp 642,6 triliun atau terkontraksi 7,9%.

“Reasliasi belanja ini sudah terkendali tanpa mengorbankan kebutuhan untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang masih sangat penting,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Selasa (16/11).

Baca Juga: Sri Mulyani: Perubahan iklim jadi isu utama pembahasan global

Belanja pemerintah pusat tersebut telah mencapai 72,5% dari target Rp 1.954,5 triliun, sementara TKDD mencapai 80,8% dari target Rp 795,5 triliun. Belanja pemerintah pusat terdiri atas belanja kementerian/lembaga Rp 833,1 triliun atau tumbuh 14,8% yoy dan belanja nonkementerian/lembaga Rp 583,1 triliun atau minus 5,7% yoy.

Sementara itu, untuk realisasi TKDD terdiri atas transfer ke daerah Rp 585,3 triliun atau terkontraksi 8,2% yoy. Sedangkan dana desa terealisasi Rp 57,3 triliun atau minus 5,2% yoy.

“Belanja kesehatan masih sangat tinggi, bahkan melonjak dan belanja bantuan sosial masih kami pertahankan cukup tinggi sehingga pemulihan ekonomi bisa berjalan,” kata Sri Mulyani. 

Selanjutnya: Sri Mulyani khawatir kasus Covid-19 kembali meningkat saat libur akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×