kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Realisasi belanja negara hingga Oktober 2021 mencapai Rp 2.058,9 triliun


Selasa, 16 November 2021 / 17:12 WIB
Realisasi belanja negara hingga Oktober 2021 mencapai Rp 2.058,9 triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, realisasi belanja negara sampai Oktober 2021 telah mencapai Rp 2.058,9 triliun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja negara hingga Oktober 2021 telah mencapai Rp 2.058,9 triliun atau naik 0,8% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai Rp 2.041,8 triliun.

Realisasi belanja negara tersebut juga setara 74,9% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar Rp 2.750 triliun.

Belanja negara tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.416,2 triliun atau tumbuh 5,4% yoy. Serta  transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebanyak Rp 642,6 triliun atau terkontraksi 7,9%.

“Reasliasi belanja ini sudah terkendali tanpa mengorbankan kebutuhan untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang masih sangat penting,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Selasa (16/11).

Baca Juga: Sri Mulyani: Perubahan iklim jadi isu utama pembahasan global

Belanja pemerintah pusat tersebut telah mencapai 72,5% dari target Rp 1.954,5 triliun, sementara TKDD mencapai 80,8% dari target Rp 795,5 triliun. Belanja pemerintah pusat terdiri atas belanja kementerian/lembaga Rp 833,1 triliun atau tumbuh 14,8% yoy dan belanja nonkementerian/lembaga Rp 583,1 triliun atau minus 5,7% yoy.

Sementara itu, untuk realisasi TKDD terdiri atas transfer ke daerah Rp 585,3 triliun atau terkontraksi 8,2% yoy. Sedangkan dana desa terealisasi Rp 57,3 triliun atau minus 5,2% yoy.

“Belanja kesehatan masih sangat tinggi, bahkan melonjak dan belanja bantuan sosial masih kami pertahankan cukup tinggi sehingga pemulihan ekonomi bisa berjalan,” kata Sri Mulyani. 

Selanjutnya: Sri Mulyani khawatir kasus Covid-19 kembali meningkat saat libur akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×