kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Publik sangat ingin tahu visi dan misi capres


Minggu, 22 Desember 2013 / 19:18 WIB
Publik sangat ingin tahu visi dan misi capres
ILUSTRASI. Ragam Manfaat Tidur dengan Lampu Mati, Bisa Bantu Turunkan Depresi hingga Obesitas. dok/Health Beat


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Masyarakat menginginkan calon presiden periode 2014-2019 memiliki visi dan misi kerja yang jelas. Atas dasar itu visi dan misi merupakan salah satu informasi yang paling ingin diketahui oleh publik.

Hal tersebut merupakan fakta sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh Pol-Tracking Institute.  Sebanyak 38,72% responden ingin mengetahui visi dan misi program kerja calon presidennya.

"Ini mengkonfirmasi bahwa pemilih Indonesia cenderung semakin rasional," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, di Jakarta, Minggu (22/12).

Selain visi dan misi, sebanyak 31,41% responden juga ingin tahu mengenai sosok dan latar belakang pengalaman semua calon presiden, sekitar 6% responden ingin tahu latar belakang keluarga calon presiden, dan sekitar 2% responden ingin tahu asal partai politik calon presiden tersebut.

"Artinya informasi yang paling dibutuhkan publik seputar figur kandidat adalah tawaran gagasan program dan pengalaman," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi sepakat dengan hasil survei tersebut. Menurutnya, seorang calon presiden tidak cukup dinilai berdasarkan kemampuan tebar pesona dan blusukan.  "Blusukan saja tidak cukup, semua (calon presiden) juga blusukan," kata Didi.

Sebagai informasi, Pol-Tracking Institute melakukan surveinya pada 13 September 2013 hingga 11 Oktober 2013 secara serempak di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah responden yang dijadikan sampel mencapai 2.010 orang dengan usia minimal 17 tahun. Wawancara dilakukan secara tatap muka dan kuisioner. Margin of error diklaim hanya sekitar 2,19% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Adapun mengenai sumber dana untuk pembiayaan survei, Pol-Tracking mengklaim menggunakan dana internal. Jumlah dananya tidak disampaikan, tapi salah satu sumbernya berasal dari subsidi silang (profit) berbagai survei-survei daerah pemilihan (calon anggota legislatif) yang tidak dipublikasikan. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×