Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden SBY justru menurun pada tahun-tahun terakhir kepemimpinannya. Dalam survei nasional yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), tercatat sebanyak 57,7% masyarakat tidak puas dengan kepemimpinan SBY saat ini. Ini membuktikan, hanya sebanyak 35,9% saja masyarakat yang puas terhadap kepemimpinan SBY.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani yang juga putri dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri berharap, agar pemerintah dapat memperbaiki kinerjanya di sisa waktu satu setengah tahun ini. Menurut Puan, sebagai partai oposisi yang biasa melakukan check and balance terhadap kinerja pemerintah, siapa pun pemerintahannya dan yang menjadi pemimpinnya harus dapat membawa bangsa ini jadi lebih baik daripada sebelumnya.
Lebih lanjut, Puan yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP bidang politik ini menjelaskan, pemerintahan saat ini perlu melakukan perbaikan diri sebelum masa jabatannya habis. Selain itu menurut Puan, ada baiknya jika pemerintah yang menjabat saat ini tidak hanya mementingkan pencitraan saja.
"Tentunya memang satu hal yang haru diperbaiki, mumpung masih ada waktu untuk memperbaiki. Jangan sampai hanya sibuk melakukan pencitraan untuk pemilu yang akan datang," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/1).
Sebelumnya diberitakan, peneliti LSI Ardian Sopa menyatakan tingkat kepuasan kepada SBY ini menurun jika dibandingkan dengan hasil survei pada Juni 2011 lalu sebesar 47,2%. "Kepuasan terhadap kepemimpinan SBY turun 11,29%. Makin lemahnya leadership SBY di mata publik, menyebabkan kepuasan publik terhadap kepemimpinan SBY pun menurun," kata Ardian.
Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan SBY juga menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. "Hanya 34,3% masyarakat yang puas dengan kinerja kabinet. Sedangkan sebanyak 57,7% sisanya mengaku tidak puas dengan kinerja kabinet," tandas Ardian.
JAKARTA. Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden SBY justru menurun pada tahun-tahun terakhir kepemimpinannya. Dalam survei nasional yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), tercatat sebanyak 57,7% masyarakat tidak puas dengan kepemimpinan SBY saat ini. Ini membuktikan, hanya sebanyak 35,9% saja masyarakat yang puas terhadap kepemimpinan SBY.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani yang juga putri dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri berharap, agar pemerintah dapat memperbaiki kinerjanya di sisa waktu satu setengah tahun ini. Menurut Puan, sebagai partai oposisi yang biasa melakukan check and balance terhadap kinerja pemerintah, siapa pun pemerintahannya dan yang menjadi pemimpinnya harus dapat membawa bangsa ini jadi lebih baik daripada sebelumnya.
Lebih lanjut, Puan yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP bidang politik ini menjelaskan, pemerintahan saat ini perlu melakukan perbaikan diri sebelum masa jabatannya habis. Selain itu menurut Puan, ada baiknya jika pemerintah yang menjabat saat ini tidak hanya mementingkan pencitraan saja.
"Tentunya memang satu hal yang haru diperbaiki, mumpung masih ada waktu untuk memperbaiki. Jangan sampai hanya sibuk melakukan pencitraan untuk pemilu yang akan datang," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/1).
Sebelumnya diberitakan, peneliti LSI Ardian Sopa menyatakan tingkat kepuasan kepada SBY ini menurun jika dibandingkan dengan hasil survei pada Juni 2011 lalu sebesar 47,2%. "Kepuasan terhadap kepemimpinan SBY turun 11,29%. Makin lemahnya leadership SBY di mata publik, menyebabkan kepuasan publik terhadap kepemimpinan SBY pun menurun," kata Ardian.
Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan SBY juga menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. "Hanya 34,3% masyarakat yang puas dengan kinerja kabinet. Sedangkan sebanyak 57,7% sisanya mengaku tidak puas dengan kinerja kabinet," tandas Ardian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News