kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Progres Pembangunan Pabrik Smelter Freeport di Gresik Capai 72%, Ini Harapan Jokowi


Selasa, 20 Juni 2023 / 21:24 WIB
Progres Pembangunan Pabrik Smelter Freeport di Gresik Capai 72%, Ini Harapan Jokowi
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Marinves Luhut Pandjaitan dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat peninjauan proyek smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Selasa (20/6/2023).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa proyek pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur telah mencapai 72% kemajuannya. Dengan pencapaian ini, diharapkan pembangunan smelter dapat selesai sebelum Mei 2024.

"Dengan rasa syukur, proyek ini telah mencapai lebih dari 72% sekarang ini, dan harapannya semuanya akan selesai sebelum Mei 2024," kata Jokowi dalam sebuah wawancara di Kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (20/6).

Presiden menekankan bahwa smelter merupakan fondasi penting bagi Indonesia untuk menjadi negara maju di masa depan. Keberadaan pabrik smelter di dalam negeri akan meningkatkan daya saing Indonesia dan mengubah ketergantungan ekonomi dari sektor konsumsi ke sektor produksi.

Baca Juga: Jokowi Ingin Pembangunan Pabrik Foil Gresik Segera Rampung

"Smelter ini menjadi fondasi untuk kita menjadi negara maju, mengubah ketergantungan kita dari konsumsi menjadi produksi," ujarnya.

Jokowi juga mendorong agar hasil produksi dari pabrik smelter ini diintegrasikan dengan hasil komoditas tambang lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, nikel di Sulawesi, bauksit di Bintan dan Kalimantan Barat, timah di Bangka Belitung, dan copper foil di Gresik.

"Dengan demikian, hasil produksi ini akan terintegrasi menjadi baterai kendaraan listrik, baterai litium, dan kemudian diintegrasikan kembali menjadi kendaraan listrik," kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Moratorium Ekspor Komoditas Mineral Membutuhkan Nyali Besar

Presiden menyebut bahwa smelter yang dibangun oleh PT Freeport di Gresik memiliki kapasitas produksi konsentrat sebesar 1,7 juta ton per tahun, yang menghasilkan sekitar 600.000 ton katoda tembaga per tahun.

"Inilah yang harus diintegrasikan seperti yang saya sebutkan tadi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×