kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,88   4,37   0.48%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Program Bagi-Bagi Rice Cooker Sudah Tersalur 68,5%


Kamis, 18 Januari 2024 / 14:53 WIB
Program Bagi-Bagi Rice Cooker Sudah Tersalur 68,5%
ILUSTRASI. Warga penerima manfaat memperlihatkan alat memasak listrik berupa rice cooker yang dibagikan gratis di Jakarta, Senin (8/1/2024). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, realisasi program bagi-bagi rice cooker sudah mencapai 68,5% sampai dengan saat ini. 

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu mengatakan, target penyaluran rice cooker sebanyak 500.000 unit, saat ini realisasinya sudah 342.621 unit atau 68,5% dari target. 

“Penyaluran rice cooker ini paling banyak di pulau Jawa dan Bali karena ini menyangkut kesiapan kelistrikan karena ini demandnya besar satu unit itu 300-350 watt,” ujarnya dalam konferensi pers di Ditjen Ketenagalistrikan, Kamis (18/1). 

Melihat serapan listriknya yang cukup tinggi, Jisman menyatakan, penyaluran rice cooker juga harus melalui validasi dan verifikasi baik itu langsung ke penerima maupun masukan dari PLN. Ini untuk mengantisipasi adanya kelebihan beban listrik yang membuat sistem terganggu. 

Baca Juga: Pemerintah Akan Galakkan Pemakaian Kompor Listrik untuk Orang Kaya

Maka itu, pada tahap ini realisasi penyaluran rice cooker 50% dilakukan di Jawa-Bali karena sistem kelistrikan mengalami over kapasitas. 

Berikut rincian lokasi dan realisasinya; 

  1. Sumatra 61.040 (17,82%)
  2. Jawa-Bali 192.890 (56,30%)
  3. Kalimantan 35.307 (10,30%)
  4. Sulawesi 36.648 (10,70%)
  5. Nusa Tenggara 7.459 (2,18%)
  6. Maluku 5.640 (1,65%)
  7. Papua 3.637 (1,06%)

Jisman menambahkan, bagi-bagi alat masak listrik (AML) berupa rice cooker ini merupakan salah satu program clean cooking. Tujuan program ini untuk meningkatkan konsumsi listrik Kwh perkapita dan mengurangi impor LPG. 

Ditjen Ketenagalistrikan memastikan pembagian 500.000 rice cooker akan diselesaikan Januari 2024. Setelah itu pihaknya akan mengevaluasi keselarasan antara penyaluran AML dengan peningkatan konsumsi listrik. Nantinya data tersebut akan dikonversikan kesetaraannya dengan LPG untuk menakar kesuksesan program ini. 

Baca Juga: Distribusi Rice Cooker Bagi Masyarakat Dimulai Bertahap Bulan Ini

Jisman bilang, pihaknya tidak menutup kemungkinan menambah jumlah rice cooker yang akan dibagikan. Jika mengacu pada rencana transisi energi yang dipaparkan Dewan Energi Nasional (DEN) sebelumnya, program kompor induksi/rice cooker ditargetkan sebesar 700.000 unit sampai 2025 mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×