kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produktivitas Belum Optimal, Teten Minta Pelaku Ekonomi Kreatif Ciptakan Future SMEs


Senin, 12 Desember 2022 / 20:30 WIB
Produktivitas Belum Optimal, Teten Minta Pelaku Ekonomi Kreatif Ciptakan Future SMEs
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, evolusi UMKM sangat diperlukan mengingat perannya sebagai penopang ekonomi nasional.

Maka Ia mengajak pelaku UMKM, terutama para pelaku ekonomi kreatif termasuk yang tergabung dalam Indonesia Creative Cities Network (ICCN) untuk bersama-sama melakukan evolusi UMKM dengan menciptakan future SMEs atau UMKM masa depan.

Pasalnya jumlah UMKM yang sangat besar di Indonesia belum sebanding dengan produktivitasnya. Teten menyebut produktivitas UMKM masih kurang optimal, serta produknya masih memiliki daya saing yang relatif rendah.

“Perlu dilakukan evolusi dengan dukungan bersama. Sudah banyak evolusi UMKM dilakukan di berbagai negara lewat peran universitas dan anak-anak muda. Evolusi bukan hanya skala usahanya, tetapi juga evolusi kualitas produknya menjadi produk unggul berbasis teknologi dan inovasi,” ucap Teten dalam keterangan resmi, Senin (12/12).

Baca Juga: Perkuat Layanan Trade Finance bagi Eksportir, BRI Gandeng Indonesia Eximbank

Tahun lalu Teten menekankan mengenai krusialnya mempersiapkan UMKM masa depan, future SME yang berbasis kreativitas dan teknologi.

Contohnya Korea Selatan yang ditopang oleh ekonomi kreatif (ekraf). Korea Selatan meyakini bahwa ekraf turut menjadi fondasi perekonomian di masa yang akan datang. Korsel hadir dengan K-Pop dan K-Drama yang kini tampil justru hampir melampaui negara tetangganya yaitu Jepang.

“Korsel dari nation branding-nya Dynamic Korea menjadi Creative Korea, terbukti berbagai merek dan produk mereka masuk pasar global dan menjadi kekuatan ekonomi Asia,” ujarnya.

Indonesia sendiri memiliki potensi ekonomi digital mencapai nilai Rp 5.600 triliun di tahun 2030. Angka tersebut tumbuh 5 kali lipat dari 2021 yang senilai Rp 1.042 triliun.

“Saya percaya, melalui kreativitas, khususnya oleh rekan-rekan ICCN ini, potensi ekonomi digital Indonesia harus dapat dioptimalkan sepenuhnya oleh masyarakat khususnya UMKM Indonesia,” ucap Teten.

Ketua Umum ICCN Fiki Satari mengatakan, ICCN hadir sebagai organisasi yang menjaring berbagai komunitas untuk mengembangkan ekonomi kreatif, serta diskusi pengembangan daerah. Untuk itu, pihaknya tetap optimistis, ICCN kan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pengembangan UMKM kreatif di daerah-daerah.

Baca Juga: Perbankan Semakin Gencar Salurkan Kredit ke Sektor Ekonomi Berkelanjutan

“Kita sudah berada di jalur yang tepat. Kalau banyak yang menilai kurang merangkul mereka tidak tahu bagaimana proses yang dijalani menggandeng beragam lintas industri kreatif yang di kota-kota di Indonesia,” ujarnya.

Ke depan ICCN fokus menghadirkan jejaring kuat untuk saling mendukung, menjaga, dan mengakuisisi berbagai lokomotif kepentingan. Mulai dari tokoh, komunitas, dan Pemerintah agar mampu mewujudkan ekonomi kreatif yang mapan dan mandiri secara ekonomi.

“Kami juga sudah membangun governance yang baik, serta memiliki pengelolaan data jejaring atau dashboard yang mumpuni. Terutama dalam mengawal regulasi ekraf, kami juga ditunjuk menjadi leading project terkait IP Financing atau pembiayaan berbasis hak kekayaan intelektual oleh Kemenparekraf,” ucap Fiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×