kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,31   1,67   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi padi berpotensi naik, Kementan terus lakukan mitigasi pencegahan gagal panen


Senin, 01 Maret 2021 / 20:45 WIB
Produksi padi berpotensi naik, Kementan terus lakukan mitigasi pencegahan gagal panen
ILUSTRASI. Produksi beras diprediksi naik pada periode Januari-April 2021


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produksi padi atau gabah kering giling (GKG) pada periode Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 25,37 juta ton. Proyeksi ini naik 26,88% dari realiasai produksi padi atau GKG pada periode yang sama tahun lalu. 

Serupa, potensi produksi beras di Januari 2021 pun diperkirakan akan mencapai 14,54 juta ton, melesat 26,84% dibandingkan produksi beras pada periode sama tahun sebelumnya.

Dengan potensi kenaikan produksi ini, Kementerian Pertanian (Kementan) pun tetap melakukan mitigasi pencagahan gagal panen. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, ada beberapa masalah yang bisa membuat gagal panen yakni cuaca ekstrim dan potensi serangan OPT.

Menurut Kuntoro, Kementan juga sudah mensosialisasikan asuransi pertanian agar segera dimanfaatkan petani untuk mencegah kerugian akibat gagal panen.

“Upaya kami menghadapi perubahan cuaca dan resiko bencana sudah dilakukan. asuransi AUTP bagi petani terus digalakkan,”  kata dia dalam keterangan tertulis yang diketerima Kontan.co.id, Senin (1/3).

Sebelumnya,  Kepala BPS Suhariyanto mengingatkan meski terdapat potensi peningkatan luas panen padi hingga produksi beras di Januari-April 2021, namun terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai, seperti curah hujan yang tinggi yang bisa memunculkan ancaman gagal panen.

"Kembali, angka potensi (produksi beras Januari-April 2021) ini angka sementara, realisasinya bisa berubah sangat tergantung pada dampak cuaca pada produksi kita," ujar Suhariyanto.

Lebih lanjut, Kuntoro juga menyebut selain menjaga produktivitas di lahan sawah eksisting, pihaknya juga akan  melakukan upaya perluasan area tanam melalui peningkatan indek pertanaman dan mendorong pertanaman di areal bar.

Tak hanya itu, dia menyebut pemerintah terus melakukan pengembangan program jangka panjang food estate, yang untuk komoditas utama padi kini sudah berjalan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×