Reporter: Yudho Winarto | Editor: Test Test
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sangat prihatin atas kisruh di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan menurunnya prestasi persepakbolaan tanah air. Terlebih hasil buruk tim nasional saat kalah 0-10 dari Bahrain pada pra kualifikasi Piala Dunia (PPD),
“Tiba-tiba kita menerima berita yang tidak baik. Perselisihan, pertengkaran bahkan pada tingkat yang melukai perasaan rakyat,” kata SBY di kantor Presiden, Senin (5/3).
Padahal, saat ini seluruh rakyat Indonesia tengah bersemangat mendukung tim nasional. Namun akhirnya harus menerima kenyataan, Indonesia dipermalukan Bahrain. "Saya sering menonton pertandingan serupa. Betapa bangganya rakyat kita sepakbola Indonesia memiliki potensi yang besar," ujarnya.
Namun, Presiden memastikan pemerintah tidak akan ikut campur atas kisruh persepakbolaan nasional dan lebih memilih menyerahkan semuanya ke PSSI untuk menyelesaikan sendiri. "Saya pikir pemerintah tidak harus selalu ikut campur tangan," tukas SBY.
SBY meminta semuanya taat pada aturan yang tercantum dalam statuta FIFA dan semua pihak menyelesaikan permasalahan dan konflik yang terjadi agar tidak berlarut-larut. "Saya berharap saudara-saudara kita yang ada di PSSI dengarkanlah suara rakyat, jangan lukai rakyat, jangan sibuk berantem. Masa tidak ada habis-habisnya," tegasnya.
Pemerintah tidak bisa campur tangan karena ada aturan statuta FIFA yang secara tegas mengatur persepakbolaan. Jika Pemerintah turut campur maka sanksinya timnas dapat langsung dibekukan. "Yang melakukan intervensi biasanya langsung di-banned, dibekukan, dilarang. Kita tidak ingin sepakbola di negeri kita dibanned oleh FIFA," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News