Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengajak seluruh pengusaha yang memiliki usaha berorientasi ekspor untuk membawa seluruh devisanya ke dalam negeri.
Untuk itu, Presiden mengumpulkan sekitar 40 konglomerat di Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor sore ini, Kamis (26/7). Pertemuan yang berlangsung selama hampir dua setengah jam ini membicarakan upaya-upaya untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikannya, ada beberapa hal yang disampaikan dalam pertemuan tersebut. Salah satunya adalah bagaimana devisa ekspor dari para pengusaha ini bisa dibawa balik ke Indonesia.
"Apa yang perlu kami, pemerintah lakukan agar para pengusaha betul-betul membawa kembali devisanya ke dalam negeri dan menginvestasikan atau menggunakan itu untuk meningkatkan kapasitas ekonomi atau kegiatan usaha mereka," ungkap Sri Mulyani usai pertemuan di Istana Bogor, Kamis (26/7).
Berdasarkan catatan pemerintah, masih ada 15% devisa yang masih tertahan yang seharusnya dikembalikan ke Indonesia. Sementara itu Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, data pemerintah itu memang masuk akal.
Tapi, perlu diketahui devisa para pengusaha, Menurut Hariyadi, memang diperuntukkan untuk beberapa hal seperti, modal kerja dan pembayaran utang luar negeri. "Jadi intinya, pandangan kami isunya bukan bagaimana menarik devisa tapi ekspor kita itu sangat lambat naiknya, dan impornya tumbuhnya cukup tinggi," jelas dia.
Sehingga, tidak ada masalah dan tidak ada sama sekali yang disembunyikan. "Kalau memang hasilnya seperti itu masalahnya pertumbuhannya melambat jadi perolehannya tidak besar," katanya.
Sekadar tahu saja, pengusaha yang diundang Presiden Jokowi diantara lain, Arifin Panigoro, Anthony Salim, Sudhamek, Budi Hartono, Peter Sondah, dan Setyono Djuandi Darmono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News