Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi produk-produk furnitur Indonesia, yang secara desain menunjukkan peningkatan kualitas. Namun demikian, menurut Presiden, ke depan, diperlukan R&D, riset dan pengembangan, baik untuk sisi teknologi, desain, maupun juga masalah bahan baku.
“Saya melihat ada sebuah peningkatan, terutama di sisi desain meningkat. Dan tadi beberapa buyers juga menyampaikan ada peningkatan desain yang sangat baik. Saya kira ini sebuah peningkatan yang harus kita apresiasi,” kata Presiden Jokowi seperti yang dikutip dari laman setkab.go.id, Rabu (13/3).
Menurut Presiden, sebetulnya produk furnitur Indonesia masih memiliki space untuk bisa naik mungkin dua, tiga, empat kali. Namun diakuinya banyak masalah-masalah dasar yang harus dibenahi, seperti suplai bahan baku dengan harga yang kompetitif dan selalu ada.
“Ini tadi misalnya kayak keluhan rotan, bahan baku sekarang sulit. Ini harusnya kita sebagai produsen rotan termasuk terbesar di dunia enggak boleh kita kejadian-kejadian seperti itu, apalagi kalah dengan negara lain, enggak bisa. Kayu, produk-produk kayu, mebel kayu enggak boleh kita (kalah) karena kita raw material-nya ada,” ucap Presiden.
Soal keluhan masalah bahan baku itu, menurut Presiden, terutama terjadi pascagempa di Sulawesi, yang kemudian mempengaruhi suplai rotan ke industri-industri rotan di Cirebon, di Solo, dan di tempat-tempat lain.
Presiden Jokowi berharap, industri mebel kayu rotan, besi, bambu ini bisa tumbuh dua digit karena tahun 2014 tumbuhannya hanya tumbuh empat persen. “Kita harapkan tahun ini, tahun depan bisa tumbuh dua digit,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News