Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan ada empat prioritas utama yang patut difokuskan dalam penanganan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Hal itu ia sampaikan kepada jajarannya dalam rapat terbatas di kantor presiden, Selasa (2/10). Adapun penanganan yang pertama adalah, evakuasi penyelamatan dan pencarian korban yang belum ditemukan.
Oleh sebab itu, Presiden memerintahkan Basarnas, TNI, dan Polri untuk menambah personelnya agar bisa menjangkau wilayah yang terdampak lebih banyak.
Kemudian, ia juga meminta bantuan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengerahkan alat-alat berat. Bahkan Presiden juga menegaskan, untuk alat berat bisa memakai (meminjam) milik swasta.
Kedua, pertolongan medis. Menurut Presiden, para pengungsi yang berada di tenda-tenda darurat masih sangat kurang untuk obat-obatan dan tenaga medis.
"Saya minta untuk rumah sakit TNI untuk didorong ke sana, pun juga saya minta Kementerian Kesehatan untuk lebih banyak rumah sakit lapangan karena tidak memungkinkan untuk dirawat di rumah sakit," jelas Presiden saat memberikan arahannya saat membuka ratas.
Ketiga, yang berkaitan dengan penanganan pengungsi. Presiden memuntahkan untuk memastikan terkait bahan makanan, kebutuhan untuk wanita, bayi, dan anak itu terpenuhi.
"Terutama yang berkaitan dengan penyediaan air dan MCK untuk pengungsi, betul-betul darurat, karena listriknya masih padam, sehingga mencari air sangat sulit di lapangan," katanya.
Sementara dari aspek keamanan, TNI dan polri untuk ikut menjaga distribusi logistik agar betul-betul sampai ke masyarakat.
Keempat, soal perbaikan infrastruktur, terutama bandara dan jalan-jalan yang terkena longsor, agar bisa segera diselesaikan. Begitu juga dengan listrik yang merupakan kebutuhan yang sangat vital.
"Penanganan medis tak bisa berjalan karena tidak ada listrik, air tidak didapat juga karena listrik belum menyala," jelas Presiden. Lalu, soal ketersediaan BBM juga patut untuk diperhatikan.
Presiden pun juga meminta khusus kepada Kementerian PUPR agar dibantu penanganan perbaikan runaway bandara, sehingga akses ke lokasi bencana bisa normal kembali.
"Dengan begitu, mobilisasi logistik, evakuasi korban bisa dilakukan, dan juga pesawat-pesawat komersial, saya minta menteri perhubungan mendorong agar bisa berjalan normal kembali," tutup Presiden.
Penanganan korban Sulteng ini dikoordinasi oleh Mennkopolhukam Wiranto dan dikomandani langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News