Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta kepada bank umum untuk membuka produk kredit baru di bidang pendidikan. Kredit yang dimaksud adalah student loan (kredit pendidikan).
Menurut Presiden, dengan adanya kredit ini diharapkan kredit di hal-hal yang konsumtif akan berpindah ke hal-hal yang produktif. Artinya, memberikan nilai tambahan untuk intelektualitas.
Apalagi, berdasarkan data yang didapat Presiden, di Amerika Serikat (AS), kredit pendidikan sudah mulai menggeliat. Bahkan perputaran uangnya melampaui pinjaman kartu kredit.
"Di Amerika, nilai out standing pinjaman kartu kredit sebesar US$ 800 miliar, sementara kredit pendidikan nilai outstanding-nya mencapai US$ 1,3 triliun. Ini jumlah yang sangat besar," ungkap Presiden di depan para direksi bank umum di Istana Negara, Kamis (15/3).
"Saya juga tidak tahu kenapa ini tidak ada di Indonesia," tegas Presiden.
Untuk itu, Presiden meminta kepada para bankir untuk segera mempelajari hal tersebut. Sebab, kredit seharusnya bisa menjadi produk finansial untuk memberikan intelektualitas kepada para masyarakat.
Tak hanya itu, setidaknya, dengan kredit untuk pendidikan bisa mendorong target pertumbuhan kredit perbankan di tahun ini sebesar 12% sekaligus juga membantu Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News