kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,14   5,39   0.60%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Posisi investasi internasional RI naik US$ 15,6 M


Kamis, 28 September 2017 / 18:37 WIB
Posisi investasi internasional RI naik US$ 15,6 M


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat net kewajiban sebesar US$ 350,2 miliar pada akhir kuartal 2017 atau 35,7% terhadap produk domestik bruto (PDB). Posisi itu naik US$ 15,6 miliar dari posisi net kewajiban pada akhir kuartal sebelumnya.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), peningkatan net kewajiban PII Indonesia tersebut disebabkan oleh peningkatan Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui peningkatan Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).

"Perkembangan tersebut sejalan dengan surplus transaksi modal dan finansial pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan kedua 2017 yang didukung oleh kuatnya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia seiring pencapaian investment grade," bunyi keterangan tertulis BI yang dikutip KONTAN dari situs resmi BI, Kamis (28/9).

Adapun posisi AFLN Indonesia pada akhir kuartal kedua 2017 naik 2,7% dibanding kuartal sebelumnya menjadi US$ 317,4 miliar. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya posisi aset investasi lainnya, yang sebagian besar berupa penempatan simpanan di luar negeri terkait antisipasi perbankan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas valas yang bersifat temporer dalam menghadapi libur panjang Lebaran.

Selain itu, kenaikan posisi AFLN juga didukung oleh peningkatan posisi cadangan devisa serta aset investasi langsung dan investasi portofolio.

Sedangkan posisi KFLN Indonesia pada akhir kuartal kedua naik 3,7% dibanding kuartal sebelumnya menjadi US$ 667,6 miliar. Peningkatan itu utamanya dipengaruhi oleh besarnya aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung maupun investasi portofolio yang didukung oleh terjaganya pertumbuhan ekonomi domestik dan positifnya keyakinan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Hal ini seiring kenaikan peringkat surat utang Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P). Selain itu, peningkatan posisi KFLN juga dipengaruhi oleh kenaikan nilai instrumen investasi berdenominasi rupiah sejalan dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

BI memandang perkembangan PII Indonesia pada kedua 2017 cukup sehat. Namun demikian, BI terus mewaspadai risiko net kewajiban PII terhadap perekonomian. "Ke depan, BI berkeyakinan kinerja PII Indonesia dapat semakin baik didukung dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh Bank Indonesia," bunyi keterangan tertulis itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×