kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Polisi telusuri aliran dana Koperasi Langit Biru


Senin, 11 Juni 2012 / 06:51 WIB
Polisi telusuri aliran dana Koperasi Langit Biru
ILUSTRASI. Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kepolisian terus berupaya membongkar kasus penipuan berkedok investasi yang dilakukan oleh Koperasi Langit Biru (KLB). Saat ini, polisi tengah menelusuri ke mana aliran dana nasabah yang diduga mencapai Rp 9 triliun tersebut.

Kepala Polisi Resor Tangerang Komisaris Besar Bambang Priyo menjelaskan, pihaknya akan terus menelusuri aliran dana yang dikelola oleh KLB. Hingga kini polisi belum bisa memastikan, berapa dana nasabah yang terbenam di investasi bodong itu.

Tapi, polisi juga belum bisa memastikan berapa banyak dana masyarakat yang masuk ke KLB. Yang baru diketahui hanyalah jumlah nasabah yang mencapai 120.000 orang.

Angka taksiran Rp 9 triliun muncul karena rata-rata nasabah menanamkan dana mulai Rp 10 juta hingga ratusan juta rupiah. "Kami menduga, kemungkinan besar dana ini dibawa kabur pemiliknya secara tunai," kata Bambang.

Sebab, menurut Bambang, selama ini KLB tidak pernah menggunakan jasa perbankan dalam mengelola keuangannya. Semua transaksi yang nasabah lakukan melalui setor tunai.

Dengan begitu, untuk menelusuri kemana duit tersebut harus melihat pembukuan perusahaan. Toh, polisi yakin uang nasabah masih ada dalam bentuk tunai. Namun, tidak menutup kemungkinan uang nasabah KLB tersebut sudah berubah wujud menjadi aset.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menambahkan, polisi terus melakukan pengembangan kasus ini. Untuk itu, beberapa Polres dan Polda Metro Jaya ikut dilibatkan. Soalnya, KLB tidak hanya berada di DKI Jakarta dan Banten, melainkan juga beredar di Pulau Sumatra.

Kasus dugaan penipuan ini baru mencuat ke permukaan tatkala pembayaran keuntungan investasi yang dijanjikan KLB mengalami keterlambatan pada Februari 2012. Semula nasabah KLB masih bersabar menunggu pembayaran, tapi Mei lalu nasabah mengamuk karena pembayaran makin tidak jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×