kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN Teken Pinjaman Dengan China untuk PLTU Rembang


Kamis, 04 Desember 2008 / 06:55 WIB
PLN Teken Pinjaman Dengan China untuk PLTU Rembang


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Didi Rhoseno Ardi

JAKARTA. PT PLN (Persero) memperoleh pinjaman kredit jangka panjang sebesar US$ 262 juta dari konsorsium China Development Bank (CDB) dan Barclays. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk pendanaan pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Rembang berkapasitas 2 x 315 MW di Jawa Tengah.

Manajer Komunikasi Korporat PLN Ario Subijoko dalam siaran persnya menyebut pinjaman tersebut akan sangat membantu realisasi program percepatan pembangkit 10.000 MW yang dicanangkan pemerintah. Dimana salah satunya adalah pembangunan PLTU Rembang.

"Pinjaman ini akan mendanai 85% dari porsi dolar untuk proyek PLTU Rembang sebesar US$ 262 juta. Dengan ditandatanganinya kontrak pinjaman dari konsorsium CDB dan Barclays ini maka pembiayaan PLTU Rembang sudah terpenuhi semua," ujar Ario, Rabu (3/12). Sebelumnya, pada April lalu PLN telah menandatangani pinjaman dengan konsorsium lokal yang dipimpin oleh Bank Mandiri sebesar 15% dari kebutuhan.

Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit untuk PLTU Rembang dilakukan di Westin Hotel, Beijing pada Rabu (3/12) dan dihadiri oleh Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar, Direktur Keuangan Setio Dewo Anggoro dengan Perwakilan Bank of China untuk Jakarta Zhang Lei, Perwakilan China Development Bank Zeng Liqing, serta Managing Director & Head of IBD Asia Pasific Barclays Darcy Lai.

Fasilitas kredit tersebut diberikan selama 12 tahun door to door termasuk grace period sampai 2 tahun. Pinjaman berbasis LIBOR ini menurut Ario bertenor lebih panjang dari apa yang tersedia di pasar pinjaman komersial dan merupakan bukti dukungan penuh yang diberikan oleh pasar finansial internasional sekaligus komitmen pemerintah Indonesia dalam mendukung program percepatan 10.000 MW.

PLTU Rembang sendiri direncanakan mulai beroperasi pada September 2009 dimana pencairan pinjaman diharapkan dapat mulai dilakukan pada Desember 2008.

Dengan dilakukannya penandatanganan tersebut, maka tiga proyek utama proyek 10.000 MW di sistem Jawa Bali yaitu PLTU Labuan dengan kapasitas 2 x 315 MW, PLTU Indramayu 3 x 330 MW, dan PLTU Rembang 2 x 315 MW sudah memperoleh kepastian pendanaan. Baik dalam porsi rupiah maupun dolar. Sehingga pada 2009 bisa dipastikan proyek-proyek tersebut bisa diselesaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×