kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Peta jalan ekonomi syariah disusun


Kamis, 26 Juli 2018 / 09:21 WIB
Peta jalan ekonomi syariah disusun


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menyusun peta jalan atau roadmap pengembangan ekonomi syariah Indonesia. Roadmap itu bertujuan untuk mendorong ekonomi syariah dalam negeri sebagai pusat ekonomi Islam dunia.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan, roadmap ini akan menjadi pedoman pemerintah dalam menggeliatkan industri syariah atau industri halal secara nasional. Caranya, dengan memperkuat sektor riil dari industri syariah.

Diakui oleh Bambang, saat ini perkembangan industri syariah di Indonesia masih berfokus pada sektor keuangannya saja. Padahal, sektor keuangan tidak bisa berkembang maksimal, jika sektor riil-nya masih loyo.

Untuk itu, demi memperkuat sektor riil, pemerintah berupaya menggeser posisi Indonesia dari pasar konsumen menjadi pasar produsen ekonomi syariah dunia. "Ini merupakan target jangka pendek dari (roadmap) industri halal," ungkapnya, Rabu (25/7).

Bambang menjelaskan, perbandingan antara penduduk Indonesia yang sudah eksis, baik di sektor riil maupun keuangan, sangat besar. Dengan perbedaan itu, akhirnya Indonesia lebih menjadi pasar. "Indonesia sebagai net consumer. Padahal, seharusnya dengan posisi market seperti itu kita harusnya menjadi nett producer," jelasnya.

Apalagi, 85% penduduk Indonesia merupakan muslim. Hal ini merupakan modal yang sangat cukup untuk menggeser posisi Indonesia menjadi pasar produsen terhadap ekonomi Islam di dunia.

Selama ini, menurut Bambang, Indonesia masih menjadi konsumen karena belum ada koordinasi yang jelas mengenai pengembangan industrinya. Dapat dibilang baik sektor riil dan keuangan syariah masih berjalan sendiri-sendiri. "Saat ini pengusaha yang ingin mengembangkan halal industri berupaya semaksimal mungkin, tapi kalau tidak ada dukungan yang terorganisasi maka sulit untuk produsen," lanjut Bambang.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi pusat ekonomi Islam di dunia.

Hal ini karena Indonesia memiliki pangsa pasar 12,7% dari penduduk muslim dunia. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi pemain kunci dalam pengembangan ekonomi syariah secara global dalam berbagai sektor industri halal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×