Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menjadi tuan rumah untuk Annual meeting IMF-World Bank (WB) Oktober nanti. Persiapan demi persiapan pun masih terus dilakukan.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan mengatakan saat ini progres persiapan untuk pertemuan bertaraf internasional ini sudah mencapai 85%.
"Hampir semua sudah selesai, tinggal 15%nya itu tinggal pelaksanannya saja," ungkapnya saat ditemui di kantornya usai rapat bersama pihak IMF, WB, Gubernur Bank Indonesia, dan Polda Bali, Jumat (3/8).
Hanya saja ia mengatakan untuk perluasan apron atau area parkir pesawat sebesar 5 hektare di Bandara Ngurah Rai, Bali ini baru akan selesai pada September nanti. "Jadi saya kita bukan masalah lagi," tambah dia.
Adapun untuk biayanya sendiri hingga saat ini, Luhut mengaku pihaknya baru menghabiskan dana sekitar Rp 566 miliar. Jumlah tersebut dinilainya masih jauh dari alokasi yang diberikan sebesar Rp 810 miliar.
"Jauh dibawah itu, ngga usah ribut-ribut lagi soal biaya lagi, apalagi jika bicara dana yang akan kembali akan berlipat-lipat," tambahnya. Menurut perhitungan Luhut, untuk perluasan apron saja, wisatawan asing (wisman) yang bisa datang ke Bali bisa bertambah 1,2 juta orang.
Sehingga jelas, kata Luhut hal itu bisa membawa benefit yang cukup besar dari penerimaan devisa negara di sektor pariwisata.
Bahkan dari sisi pengamanan pun Kapolda Bali Petrus Reinhard Golose menyampaikan, siap mengerahkan 13.000 personel Polda Bali untuk mengamankan pertemuan ini. Bahkan pertemuan tidak hanya dilakukan di tempat-tempat pertemuan tapi juga di tempat-tempat wisata.
Sementara itu Secretary General IMF Lin Jianhai mengatakan, dirinya sangat optimistis pertemuan kali ini akan sangat banyak dan. Sebab, dirinya terus menerus melakukan pertemuaan intens dengan Menko Luhut.
"Dan saat ini kami memiliki progres yang sangat besar dan kami percaulya diri acara ini akan sangat sukses," katanya. Apalagi nantinya diperkirakan yang hadir dalam pertemuan tersebut mencapai 15.000 orang dari 189 negara.
Yang hadir pun juga dari berbagaikalanhan mulai dari delegasi langsung IMF-WB, pemerintahan, para parlemen, hingga para pelajar untuk membahas isu ekonomi global terkini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
