Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Dadan M. Ramdan
Ada kaitan antara aksi demonstrasi para buruh dengan permintaan lahan untuk industri. Kementerian Perindustrian mencatat, pada Januari sampai Oktober 2012, permintaan lahan untuk kegiatan industri cuma seluas 453,7 hektare. Padahal, pada periode yang sama tahun 2011, jumlah permintaan lahan industri mencapai 824,9 hektare.
Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri berdalih, lemahnya penindakan hukum terhadap aksi anarkis para buruh yang menolak upah murah dan menuntut penghapusan outsourcing di kawasan industri cukup berdampak pada penurunan angka realisasi investasi. “Presiden harus mengambil langkah tegas. Jika tidak, dampak ke industri padat karya ini akan mengurangi intensitas kegiatan bisnis di Indonesia,” ujarnya, Minggu (11/11).
Rendahnya permintaan lahan industri, menurut Sanny, juga akibat terbatasnya lahan industri yang memicu lonjakan harga tanah.
Muhammad Rusdi, Sekretaris Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta pengusaha jangan lantas menyalahkan buruh. "Rendahnya kualitas infrastruktur dan pasokan energi juga jadi penyebab penurunan permintaan lahan industri," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News