CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Perketat kerjasama maritim, SBY ke Singapura


Senin, 01 September 2014 / 11:56 WIB
Perketat kerjasama maritim, SBY ke Singapura
ILUSTRASI. Cara menghilangkan jerawat batu adalah mencuci muka di malam hari sebelum tidur dengan pembersih wajah yang lembut.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura selama tiga hari. SBY didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhono dan rombongan akan bertolak ke Singapura pada hari, Selasa, (2/9 sampai Kamis, (4/9).

Menurut Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, dalam kunjungan tersebut Presiden SBY akan melakukan pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Setelah itu dilanjutkan dengan pertemuan empat mata dengan Presiden Tony Tan Keng Yam.

Pertemuan-pertemuan tersebut akan membahas perkembangan terkini hubungan bilateral kedua negara (take stock). Sebagaimana dimaklumi, dewasa ini kerjasama bilateral telah semakin terkonsolidasi melalui pembentukan tujuh kelompok kerja yang meliputi, antara lain: bidang investasi, agribisnis, turisme, ketenagakerjaan, dan pengembangan Batam, Bintan, Karimun, dan zone ekonomi lainnya.

Dalam kesempatan kunjungan kenegaraan ini, Presiden Yudhoyono juga akan menyaksikan penandatanganan perjanjian Delimitation of the Territorial Seas in the Eastern Part of the Strait of Singapore. Selain itu, Presiden Yudhoyono akan menerima gelar Order of Temasek First Class dari Pemerintah Singapura.

"Dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintahan Presiden Yudhoyono telah semakin mengkonsolidasi kerjasama kedua negara, utamanya di bidang prioritas bersama," ujarnya dalam siaran pers, Senin, (1/9).

Ia bilang, momentum penandatanganan perjanjian delimitasi batas maritim diharapkan akan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Selain itu, bentuk-bentuk penyelesaian delimitasi batas maritim melalui perundingan kiranya dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain di kawasan yang masih dihadapkan pada tantangan serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×