kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.499   136,00   0,83%
  • IDX 7.671   -95,65   -1,23%
  • KOMPAS100 1.073   -14,58   -1,34%
  • LQ45 772   -11,71   -1,49%
  • ISSI 265   -2,19   -0,82%
  • IDX30 401   -5,30   -1,30%
  • IDXHIDIV20 469   -4,88   -1,03%
  • IDX80 118   -1,45   -1,22%
  • IDXV30 129   -0,63   -0,49%
  • IDXQ30 130   -1,36   -1,04%

Pengusaha minta pembayaran elektrik tol seragam


Kamis, 19 April 2012 / 15:07 WIB
Pengusaha minta pembayaran elektrik tol seragam
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia. Bursa Jumat 16/4 akan dibuka, cermati dua saham dari sektor ritel dan jasa ini


Reporter: Rika Panda | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengusaha tol menghimbau agar pengguna jalan tol diberi kemudahan dalam bertransaksi pembayaran non giral atau tanpa uang. Selama ini, transaksi pembayaran non giral di jalan tol di Indonesia bisa dilakukan dengan menggunakan tiga kartu, yaitu flash, e-toll card, dan mega. Hal ini dinilai merepotkan dalam bertransaksi.

"Tiap ruas berbeda-beda, ada yang Flazz BCA, e-toll Card atau Mega Cash, sehingga orang akhirnya punya tiga kartu. Ini yang merepotkan. Apalagi kalau salah memasukan kartu, akhirnya buat macet juga," kata Ketua Asosiasi Tol Indonesia, Fatchur Rochman, dalam acara Sosialisasi Kenaikan Tarif Tol JORR W1, di Jakarta, Kamis (19/4).

Untuk itu, Fatchur berharap, nantinya kartu yang digunakan dalam bertransaksi non giral dalam pembayaran hanya satu saja dan dapat digunakan di mesin manapun layaknya ATM Bersama. Dengan demikian, pengguna jalan tol tidak perlu memiliki tiga kartu. Hal ini, akan baik bagi pengguna maupun pengusaha jalan tol yang berharap tidak terjadi antrian panjang.

"Kalau bisa buat semacam ATM Bersama, lebih baik untuk user ataupun operator. Tapi hal ini memang tidak mudah dilakukan karena Bank Indonesia belum memikirkan secara intensif hal tersebut," katanya.

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Achmad Gani Ghazali mengungkapkan, sebenarnya hal itu sudah dipikirkan oleh pemerintah dan sudah dirapatkan bersama dengan Bank Indonesia untuk membuat spesifikasi pembayaran non giral.

Menurut Gani, keinginan pengusaha jalan tol agar hanya menggunakan satu mesin yang dapat menerima berbagai macam kartu untuk digunakan dalam bertransaksi pembayaran non giral, bukan masalah yang besar untuk pemerintah dan Bank Indonesia. Namun, yang akan menjadi kendala untuk Bank Indonesia dalam pemberlakuan ini nantinya adalah keinginan adanya satu kesatuan.

"Nanti yang agak sulit untuk clearing house. Ini yang masih dikaji oleh pemerintah. Namun, kami harapkan spesifikasi sudah dapat keluar di tahun ini sehingga tahun depan bisa digunakan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×