kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pengamat birokrasi: Wamen sebaiknya dibubarkan


Jumat, 08 Juni 2012 / 18:41 WIB
ILUSTRASI. Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pengamat Birokrasi dan Administrasi Negara STIA LAN, Muhammad Nur Sadiq menyatakan sebaiknya posisi Wakil Menteri di setiap kementerian dibubarkan saja. Hal ini karena posisi tersebut dinilai mematikan kedudukan para deputi.

"Pendelegasian antara deputi dengan wakil menteri juga tidak jelas. Hal ini jelas mematikan dan sangat tidak efektif. Jauh lebih bagus untuk dibubarkan saja," ungkap Sadiq di Gedung DPD RI, Jakarta, Jumat (8/6).

Sadiq menambahkan, susunan organisasi yang banyak tingkatan ini menjadi tidak efektif kinerjanya karena terlalu banyak. Hal ini juga mengakibatkan anggaran pemerintah semakin banyak untuk dihamburkan. "Kita lihat di negara maju, tidak ada jabatan Wamen," tandasnya.

Dengan pemangkasan jabatan Wamen ini, lanjut Sadiq, dapat mengefisienkan pengeluaran dan belanja negara. Pasalnya, dengan keberadaan posisi dan jabatan Wamen ini, juga diperlukan biaya yang tidak sedikit. "Saya tidak tahu berapa besar porsi anggaran antara Menteri dan Wamen. Tapi setahu saya, anggaran wamen itu besar juga, karena perlu biaya banyak," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×