kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Pemerintah waspadai tiga varian baru Covid-19, pintu masuk negara diperkuat


Senin, 13 September 2021 / 22:08 WIB
Pemerintah waspadai tiga varian baru Covid-19, pintu masuk negara diperkuat
ILUSTRASI. Menkes Budi Gunadi Sadikin.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus Corona (Covid-19) tergolong mudah bermutasi sejak pertama kali muncul pada Desember 2019 lalu di Wuhan, China.

Saat ini muncul beragam varian atau mutasi dari Covid-19 termasuk varian Alpha, Beta, Gamma serta yang terbaru varian Delta yang sempat menjadi faktor lonjakan kasus di Indonesia pada Juli lalu.

Selain varian tersebut pemerintah Indonesia juga menaruh perhatian pada tiga varian baru yang muncul yaitu Lambda, Mu dan C.1.2.

Meski ketiga varian tersebut belum ditemukan di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah memutuskan untuk memperkuat seluruh pintu masuk negara. 

Baca Juga: Varian Mu jadi varian paling sulit dinetralisasi oleh imun tubuh

Upaya tersebut dilakukan dengan melengkapi dan memperkaya tahap proses karantina bagi mereka yang akan masuk ke Indonesia melalui jalur udara, darat dan laut.

"Pemerintah memutuskan bahwa kita harus benar-benar memantau perkembangan varian virus di seluruh dunia dan kita jaga agar sebisa mungkin tidak masuk ke wilayah Indonesia," kata Budi dalam Konferensi Pers Perkembangan PPKM, Senin (13/9).

Budi menjelaskan, varian Lambda pertama ditemukan di Peru pada bulan Desember 2020 dan sekarang sudah tersebar di 42 negara. Sedangkan varian MU pertama kali ditemukan di Kolombia bulan Januari 2021 dan sudah tersebar di 49 negara.

"Yang paling baru adalah varian C.1.2 yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan bulan Mei 2021 dan sekarang sudah menyebar ke 9 negara," imbuhnya.

Tiga varian tersebut saat ini sedang dalam penelitian terkait perilaku, laju penularan hingga seberapa besar varian tersebut dapat menghindar dari antibodi yang terbentuk secara natural maupun vaksinasi.

"Sampai sekarang memang belum ada hasil riset yang pasti. Tetapi ketiga varian ini baik varian Lambda, varian Mu, maupun varian C.1.2 belum ada di Indonesia," paparnya.

Sebagai langkah antisipasi masuknya ketiga varian tersebut pemerintah terus memperkuat whole genome sequencing (WGS), untuk lebih cepat melakukan identifikasi dari varian baru.

Selanjutnya: Kata Badan Obat Eropa, varian Mu berpotensi lebih mengkhawatirkan dari Delta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×