kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah terus menjaga harga beras


Kamis, 06 September 2018 / 17:44 WIB
Pemerintah terus menjaga harga beras
ILUSTRASI. Kebijakan Impor Beras


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sedang berupaya untuk menjaga harga dan stok beras di pasar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menugaskan Bulog untuk melakukan operasi pasar secara masif.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, beras menjadi perhatian khusus karena merupakan pangan pokok masyarakat.

“Jadi bagaimana mempertahankan inflasi, ini kan sudah deflasi. Jadi, yang sensitif itu adalah harga beras. Jadi, sekali lagi seperti di rakor yang lalu kita meminta untuk Bulog menyiapkan dan melakukan operasi pasar,” tutur Enggar, Kamis (6/9).

Menurut Enggar, stok beras Bulog pun cukup untuk operasi pasar ini. Dia mengatakan, saat ini Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,2 juta ton, di mana stok tersebut merupakan hasil penyerapan dari dalam negeri dan impor.

Berdasarkan situs resmi Bulog, hingga 6 September 2018, realisasi pengadaan beras Bulog sebanyak 2,57 juta ton, di mana sekitar 1,1 juta ton berasal dari Impor.

Mengenai impor beras tersebut, Enggar menjelaskan, total izin impor yang didapatkan Bulog sebesar 2 juta ton. Dimana ada izin impor tahap pertama sebanyak 500.000 ton, tahap kedua sebesar 500.000 ton, dan tahap ketiga sebesar 1 juta ton.

“Impor ini diputuskan dalam rakortas, yang dipimpin oleh Kemenko Perekonomian, dihadiri Kementerian Pertanian, Bulog, Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN,” tutur Enggar.

Direktur Operasional & Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan Bulog siap menstabilkan harga beras. Dia mengakui memang saat ini harga beras sudah menunjukkan penurunan. Serapan beras oleh pasar pun masih kecil.

Tri mengatakan, operasi pasar yang akan dilakukan adalah bentuk antisipasi dari pemerintah, mengingat Indonesia akan segera menghadapi masa paceklik.

“Kita menjaga saja. Jangan sampai harga melambung seperti dulu. Kita mengantisipasi karena ada kekeringan dan lain-lain,” tutur Tri.

Tri menuturkan, pemerintah meminta supaya Bulog meningkatkan realisasi operasi pasar. Pasalnya, saat ini serapan pasar baru berkisar 2.000 ton per hari. Sementara pemerintah meminta realisasi OP bisa mencapai 15.000 ton.

Serapan pasar yang rendah ini, menurut Tri, dikarenakan masih adanya pasokan beras dari daerah. Karena itu, mereka akan memperkuat distribusi di daerah-daerah lain.

Tri menjelaskan, untuk melakukan operasi pasar ini, Bulog memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) lebih dari 2 juta ton, sehingga pihaknya siap menjalankan operasi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×