Reporter: Uji Agung Santosa |
JAKARTA. Pemerintah akan segera melakukan verifikasi lapangan jumlah beras yang siap diekspor tahun ini. Verifikasi akan dilakukan Bulog bersama Departemen Pertanian (Deptan) dan Departemen Perdagangan (Depdag) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian jumlah beras kualitas premium yang telah siap dan tersedia.
Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar mengatakan pihaknya yakin mampu mengapalkan sejumlah beras premium pecahan 1-5% pada awal Mei 2009 ini. “Ada 10 suplier dan 7 buyer, kita akan melakukan verifikasi awal sehingga ada kepastian jumlahnya. Kalau dari mereka sendiri mengusulkan 140.000 ton,” kata Mustafa Abubakar di Jakarta, kemarin.
Ia menambahkan, bahwa Bulog telah mengantongi izin prinsip untuk melakukan ekspor. Menurut Mustafa, peraturan yang dibuat Menteri Perdagangan sudah sangat jelas dan tidak terlalu berat mengingat Bulog sudah berpengalaman dalam hal perberasan.
Pemerintah sendiri belum menentukan kuota ekspor yang boleh dilakukan oleh Bulog dan yang bisa dilakukan langsung oleh swasta tanpa perantara Bulog. Bulog akan bekerjasama mendapatkan pasokan beras premium dari mitranya, karena Bulog tidak mempunyai stok beras premium, hanya beras medium.
“Apakah ekspor dilakukan Bulog saja atau bersama mitra tergantung Depdag dan Deptan," ucapnya. Selain melakukan verifikasi jumlah beras yang siap, Bulog juga akan mencek ulang pembeli termasuk potensi dan kemampuan mereka dalam menyerap beras. Walaupun pemerintah memperbolehkan swasta melakukan ekspor sendiri, namun supplier-suplier tersebut tetap akan bekerjasama dengan Bulog.
“Lebih bagus kita bergabung saja karena itu akan memperkuat bargaining position (nilai tawar) kita. Ekspor dilakukan dengan FOB, sesudah dari kapal sudah tanggung jawab importir,” katanya. Selain 17 perusahaan tersebut, 2 perusahaan swasta juga akan bergabung dan bekerjasama dengan Bulog.
Selain melakukan verifikasi jumlah ketersediaan beras, Bulog juga akan mengidentifikasi suplai yang akan masuk, termasuk mendeteksi potensi buyer yang akan membeli dari Bulog. Namun, menurutnya kuota ekspor terlalu kecil sehingga pihaknya akan lebih mengutamakan ekspor ke negara terdekat seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan Brunai Darusalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News