kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pemerintah rogoh Rp 10,8 miliar untuk beli sapi korban Merapi


Rabu, 08 Desember 2010 / 16:11 WIB
Pemerintah rogoh Rp 10,8 miliar untuk beli sapi korban Merapi
ILUSTRASI. Jefri Darmadi, Presiden Direktur JSPT


Reporter: Hans Henricus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah merogoh kocek hingga Rp 10,8 miliar untuk membeli sapi milik peternak korban letusan Merapi. Dana itu mengalir dari anggaran bencana sebesar Rp 100 miliar yang dikelola Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pemerintah hanya membeli sekitar 2.000 ekor sapi milik peternak dari empat Kabupaten yaitu Sleman, Magelang, Klaten, dan Boyolali. Padahal sebelumnya ada 3.811 ekor sapi yang siap dibeli. "Ternyata sebagian besar peternak itu memelihara kembali sapinya," ujar Menteri Pertanian Suswono usai rapat kerja di Dewan Perwakilan Rakyat (8/12).

Suswono menjelaskan, proses pembelian itu melalui pemerintah daerah setempat. Adapun pemerintah membayar kepada petani melalui transfer lewat Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Bagi peternak yang belum memiliki rekening, Suswono menjamin pihak BPD akan membuatkan rekening. "Kami masih tetap lewat bank supaya tidak ada sepeser pun uang itu jatuh ke tangan orang lain.

Sekadar informasi saja, rincian harga sapi yang dibeli pemerintah adalah sapi yang sedang laktasi alias sapi perah dihargai Rp 10 juta per ekor. Sedangkan, sapi dara yang sedang bunting seharga Rp 9 juta, sapi dara biasa harganya Rp 7 juta.

Kemudian, sapi pedet atau anakan harga jualnya Rp 5 juta. Lalu, sapi potong dan kerbau dihargai Rp 22 ribu per kilogram bobot hidup. Selanjutnya, sapi betina yang sedang tidak laktasi dan tidak bunting dihargai Rp 20 ribu per kilogram bobot hidup.

Selain itu, pemerintah akan mengganti sapi-sapi yang mati akibat serbuan awan panas Merapi di empat kabupaten itu. Menurut Suswono, jumlahnya sekitar 3.000 ekor.

Saat ini, kata dia, pemerintah tengah mendata para pimilik sapi tersebut. "Kami harapkan dalam dua pekan ke depan sudah selesai," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Pola penggantiannya pun seperti pembelian sapi hidup, yaitu memlalui pemerintah daerah dan dananya dikirim ke rekening peternak di Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Rincian biaya penggantiaan juga mengacu pada rincian harga pembelian sapi hidup. Namun, Suswono belum bisa menyebutkan berapa dana yang dibutuhkan lantaran proses verifikasi masih bergulir.

Yang jelas, Suswono meminta para peternak tidak khawatir pembayaran dana oleh pemerintah bakal tersendat. Sebab, kata dia, dari dana Rp100 miliar yang disiapkan baru terpakai Rp 10,8 miliar untuk membeli sapi hidup.

Suswono menambahkan, apabila dana Rp100 miliar itu masih ada sisanya, maka akan disalurkan untuk program rehabiltasi dan rekonstruksi di wilayah yang terkena imbas letusan merapi. "Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi banyak yang harus dilakukan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×