kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.829   -89,00   -0,57%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Pemerintah putuskan Ramadan mulai Sabtu 21 Juli


Kamis, 19 Juli 2012 / 20:27 WIB
Pemerintah putuskan Ramadan mulai Sabtu 21 Juli
ILUSTRASI. Ini cara mencegah infeksi virus corona menurut ahli dari Unpad, UNUD & AMKI


Sumber: Tribunnews | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah akhirnya memutuskan bulan Ramadan 1433 H jatuh pada hari Sabtu (21/7) Keputusan ini didasarkan hilal atau bulan baru belum terlihat di 70 titik strategis berbagai daerah.

"Hilal tidak bisa dilihat oleh karenanya 1 Ramadan 1433 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 21 Juli 2012 ," tegas Menteri Agama Suryadharma Ali pada Sidang Isbat di Kementerian Agama (Kemnag), Kamis (19/7) malam.

Sebelumnya, pakar astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Dr Thomas Djamaluddin mengatakan, hilal ketika matahari terbenam pada Kamis, memang terlalu rendah sehingga tidak akan bisa terlihat.

Ia mengatakan hilal sudah di atas ufuk, namun ketinggian hilal kurang dari dua derajat. Kondisi ini memang membuka peluang terhadap perbedaan.

"Hilal kurang dari 1,5 derajat. Terlalu rendah untuk bisa diamati, cahayanya terlalu lemah," kata Deputi Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lapan itu di Jakarta, Kamis (19/7).

Meski masuknya Ramadan berbeda, Thomas mengatakan bahwa awal Syawal 1433 H (Idul Fitri 2012) kemungkinan besar akan seragam yakni jatuh pada 19 Agustus 2012. Hal ini karena pada saat Magrib pada tanggal 17 Agustus di seluruh wilayah Indonesia bulan masih di bawah ufuk atau belum wujud, sehingga tidak dalam posisi kritis.

"Dengan rukyat pun tidak mungkin ada kesaksian hilal. Artinya, 18 Agustus merupakan hari terakhir Ramadhan. Sementara pada saat Maghrib 18 Agustus, bulan sudah cukup tinggi untuk bisa dirukyat, jadi ormas-ormas tak berbeda," jelasnya.

Sumber: Tribunnews

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×