kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah kejar bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23%


Minggu, 29 September 2019 / 14:29 WIB
Pemerintah kejar bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23%
ILUSTRASI. PEMANFAATAN ENERGI BERSIH


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat mencapai 23% pada 2025 mendatang. Guna mengejar target itu Pemerintah terus menggenjot proyek pembangkit listrik dari energi terbarukan.

Direktur Aneka Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris menyampaikan sekarang ini ada sebanyak 155 project pembangkit EBT yang akan segera dilelang. Total kapasitas listrik dari proyek tersebut sebesar 4.718 Megawatt (MW).

Lebih lanjut ia menjelaskan dari 155 proyek itu sudah ada yang mulai dilelang tahun ini. "PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mulai melelang, misalnya untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya Bali 2 x 25 MW," ungkapnya pada Kontan.co.id, Jumat (27/9).

Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) Akan Menggelar Private Placement

Terhitung sejak 2017 sampai 2018 ada 75 proyek pembangkit EBT yang sudah meneken kontak jual-beli atau Power Purchase Agreement (PPA). Yang mana hingga saat ini terdapat 8 proyek yang beroperasi secara komersial atau Commercial Operation Date (COD).

Adapun proyek yang masih dalam proses untuk Fanancial Close sebanyak 32 proyek. "Dari 32 proyek yang berada dalam proses Financial Close, ada sebanyak 11 proyek yang sudah membayar jaminan pelaksanaan status PPA-nya sudah efektif, namun belum Financial Close karena belum mendapatkan komitmen pembiayaan," paparnya.

Kemudian, sisanya sebanyak 7 proyek saat ini sudah dilirik oleh lembaga pembiayaan, dan 18 proyek masih belum ada lembaga pembiayaan yang tertarik. "Termasuk 2 di antaranya sudah terminasi," tambahnya.

Ia menambahkan kendala utama PPA yang belum mencapai financial close lantaran masalah bankability project.

Baca Juga: Private placement, Terregra Asia Energy (TGRA) gandeng perusahaan asing

Harris menyampaikan proyek yang belum financial close sedang diusahakan agar mereka mendapatkan dukungan pembiayaan. "Kami mengarahkan untuk berkomunikasi dengan mereka, terkait batas waktu (terminasi) itu tergantung kebijakan PLN," pungkasnya.

Sebagai informasi dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019-2028 mencatat, akan ada tambahan pembangkit EBT sebesar 560 MW pada tahun 2019.

Tambahan pembangkit tersebut berasal dari PLTP sebesar 190 MW, PLTA sebanyak 154 MW, PLTM sebesar 140 MW, PLT Surya 63 MW, PLT Biomas atau Sampah sebanyak 12 MW, dan PLT Bio-Fuel dengan kapasitas setara 520.000 kilo liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×