Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun depan mulai melempem. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Armida S. Alisyahbana mengatakan pertumbuhan itu tidak akan secepat tahun sebelumnya.
"Berdasarkan penilaian kami, perekonomian dari sisi global ada perbaikan. Namun, tolong perhatikan Amerika Serikat karena pemulihan tidak secepat yang diperkirakan," ucap Armida usai mengikuti rapat kordinasi, Rabu (11/8).
Selain Amerika Serikat, Armida juga menduga tren pelambatan ekonomi juga terjadi di Cina dan Eropa. Menurutnya, perlambatan ini akan mempengaruhi ekspor terutama ke Eropa.
Beda halnya dengan pertumbuhan ekonomi domestik. Armida sangat yakin pertumbuhan ekonomi domestik melaju pada depan. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,2% hingga 6,4%. "Kira-kira 6,3%," lanjutnya.
Armida berpendapat, pertumbuhan ekonomi pada tahun depan tidak hanya bergantung pada konsumsi rumah tangga. Dia berharap pertumbuhan ekspor dan investasi bisa menggerakan roda perekonomian tahun depan.
Selain itu, Armida berharap belanja pemerintah bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. "Untuk belanja pemerintah sudah ada terobosan percepatan penyerapan anggaran. Sehingga yang tadinya menumpuk pada triwulan IV bisa bergeser ke triwulan II sampai triwulan III," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News